Aktivis Nasdem Riau Angkat Bicara Terkait Kekosongan Wakil Walikota Dumai, “Dia Pongah”

Aktivis Nasdem Riau Angkat Bicara Terkait Kekosongan Wakil Walikota Dumai, “Dia Pongah”

Pekanbaru - Ibarat gayung bersambut dengan terbitnya opini "Wallahualam, Menanti Sosok Wawako Wujudkan Dumai Jadi Kota Idaman” Walikota Dumai H. Paisal, SKM, MARS, langsung merespon, Senin (24/1/22).

Dari wawancara singkat dengan mantan Kadis Kesehatan Kota Dumai itu tersirat berkeinginan memiliki wakil pasca ditinggalkan Almarhum Amris S.Sy guna mewujutkan Visi dan Misi-nya yakni 'Menjadikan Dumai Kota Idaman'.

Kekosongan kursi wakil Walikota Dumai sekitar dua bulan lebih itu sebelumnya sempat menyedot perhatian masyarakat. Kekosongan ini banyak diperbincangkan publik “siapa sosok perganti pendamping Walikota Dumai H Paisal”, pasca ditinggalkan Almarhum Wakilnya tersebut, hal ini juga menjadi perbincangan banyak pihak terutama di kalangan elite politik apalagi oleh Partai pendukung sendiri.

Saat konfirmasi itu ditanya redaksi kabarriau/babe, tentang kesiapan Wali kota "apakah ingin punya pendamping? dan sosok seperti apa penganti almarhum yang satu visi?, Paisal menjawab "Tanya ke Partai pendukung. Kita serahkan Ke Partai," katanya melalui pesan singkat WhatsApp, Senin (24/1/22).

Sementara hal mengejutkan terungkap dari mulut Aktivis Partai Nasdem Prov Riau, Daniel Simanjuntak, menjawab lain tentang sosok Paisal. Daniel mengatakan terkait kekosongan Wakil Walikota Dumai, kata Daniel Wako Paisal itu jangan “pongah” jangan karena dia merasa dekat dengan elite Nasdem di DPP dia bisa berbuat semaunya.

“Secara etika Politik Wako ini kita lihat tidak mampu berpolitik, karena dia tidak merangkul fraksi Nasdem yang ada di Dumai. Justru dia terkesan berseberangan dengan kader Nasdem di Dumai,” katanya.

Daniel mengulas, ketika sudah selesai pesta Demokrasi dalam Pilkada Dumai, dia itu (Wako) milik masyarakat Dumai. Dia harus mempersartukan Nasdem. Kader Nasdem Dumai jangan takut, Nasdem tidak ada main copot seperti didengungkan oknum itu,” katanya.

“Kader Nasdem Dumai jangan takut karena tidak punya kenalan di DPP, karena yang membedakan Nasdem dengan yang lain adalah kalau Kader tidak melakukan hal yang fatal misalnya terkait Narkoba, terlibat kasus pelecehan seksual atau terlibat korupsi jangan takut kalian tidak akan dipecat,” katanya.

“Selain itu wajar saja dipertanyakan publik kenapa kekosongan Wakil kok dibiarkan berlarut-larut, apakah Wako nya tak mau ada wakil atau ada hal lain,” pungkasnya.

Dari opini sebelumnya, memang, secara aturan ada dua partai politik pengusung "Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP)", yang mempunyai hak untuk mengusulkan pengisian kekosongan kursi Wakil Walikota Dumai ini dimana kedua parpol ini merupakan kendaraan politik yang sukses mengantarkan Paisal - Amris (PAS) memenangkan Pilkada Dumai 2020 silam itu.

Namun, dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang, tepatnya dalam ketentuan Pasal 176 ayat (4) menghendaki dilakukan pengisian kekosongan jabatan wakil kepala daerah yang masih memiliki sisa jabatan selama 18 (delapan belas) bulan lebih.

Ketiadaan norma hukum yang mengatur mengenai batasan waktu maksimal pengisian kekosongan jabatan wakil kepala daerah, menjadi faktor penyebab sering tidak dilakukannya pengisian kembali jabatan wakil kepala daerah, dikarenakan terjadi kekosongan hukum dan multitafsir mengenai berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pengisian kembali jabatan wakil kepala daerah. “Mungkin karena aturan ini Walikota dinilai gamang menentukan wakilnya”.

Ditambah lagi tidak terdapat norma hukum yang mengatur spesifik mengenai bagaimana mekanisme pengisian kekosongan jabatan wakil kepala daerah di Indonesia yang menyebabkan menjadi rumitnya mekanisme pengisian jabatan wakil kepala daerah di Indonesia, dalih ini diduga Waklil Walikota Dumai masih kosong.

Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Riau, Syamsurizal, sebelumnya pernah mengatakan, bahwa pihaknya sudah mempersiapkan kader mereka untuk diusulkan mengisi posisi Wakil Walikota Dumai, pasca ditinggalkan kader PPP Amris.

Kader yang dimaksud adalah mantan ketua DPC PPP Dumai, Samsul Bahri. "Kita harapkan Samsul bisa menjadi pendamping Walikota Dumai hingga akhir masa kepemimpinannya nanti," katanya.**