Pohon Di Tebangi, Tembok City View Di Sempadan Sungai di  "Sayangi", Stop Rusak Ekosistem Sungai Deli

Pohon Di Tebangi, Tembok City View Di Sempadan Sungai di  "Sayangi", Stop Rusak Ekosistem Sungai Deli

Photo : Penebangan Pohon di Sungai Deli yang di lakukan Pemko Medan

Kabar Medan - Ketika ditanam di dekat sungai atau aliran air lainnya, pohon bisa menyerap air hujan yang turun sehingga air di sungai tidak meluap dan membanjiri sekitarnya. Tak hanya itu, pohon yang ditanam di aliran sungai juga bisa mencegah sungai tercemar oleh udara kotor. Menanam pohon juga bisa mencegah timbulnya erosi.

Namun Amatan awak media di temukan Penebangan Pohon di sepanjang Aliran Sungai Deli.

Ima warga Lampu Satu Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun sangat menyayangkan Pemko Medan melakukan Penebangan Pohon di Sungai Deli yang dapat mengakibatkan erosi

"Pertama rumah kami erosi akibat Tembok City View di seberang sana, yang kedua Penebangan pohon yang di lakukan Pemko Medan, lengkap sudah penderitaan kami bang," ungkapnya.Selasa, (21/11/2023)

Sebelumnya, Revitalisasi Sungai Deli yang dilakukan Pemerintah Kota Medan sebagai upaya mengatasi banjir di wilayah pinggiran sungai diapresiasi banyak pihak.

Namun, dalam pelaksanaannya tidak memperhatikan aspek-aspek pemeliharaan ekosisten di daerah sungai salah satunya soal keberadaan pohon-pohon yang kemudian ditebang dengan serampangan.
 
Hal ini disampaikan anggota DPRD Medan, Syaiful Ramadhan, usai melihat kondisi revitalisasi Sungai Deli langsung dari lokasi.

“Hal ini perlu kami sampaikan agar supaya menjadi koreksi kepada Pemerintah Kota Medan terutama soal keberadaan pohon-pohon di pinggir sungai yang selayaknya tidak perlu ditebang tetapi dirapikan saja,” kata Syaiful kepada sejumlah awak media, Kamis (16/11).

Proses revitalisasi Sungai Deli yang kemudian menumbangkan pohon-pohon berjenis kayu keras dikhawatirkan akan mengganggu ekosistem sekitar sungai.

“Jadi kita sudah melihat ke lokasi, beberapa pohon berjenis kayu keras juga ikut ditumbangkan sehingga kondisi sungai menjadi gundul yang berpotensi mengakibatkan erosi,” katanya.

Pihaknya sangat mengharapkan setiap aktivitas di daerah sungai dilakukan dengan tidak merusak ekosistem sungai. “Selain soal ekosistem, seluruh kegiatan di wilayah sungai juga hendaknya mempertimbangkan karakteristik sungai, kelestarian keanekaragaman hayati, serta kekhasan dan juga mempertimbangkan aspirasi daerah atau masyarakat setempat,” katanya.

Diakui politisi PKS ini, persoalan lenyapnya pohon di pinggiran sungai membuat resah warga. Beberapa di antaranya menyampaikan kondisi di lingkungannya di mana pohon-pohon yang seharusnya tetap berada di pinggiran sungai dibabat habis.

“Tentunya apa yang saya sampaikan ini juga adalah suara yang disampaikan masyarakat yang merasakan keresahan di lingkungannya,” ujarnya.

Dalam persoalan ini, pihaknya juga meminta Pemko Medan memperhatikan masukan masyarakat ini dengan memberikan perhatian yang serius terhadap ekosistem sungai di Kota Medan.

“Termasuk soal penegakan aturan terhadap pelaku membuang sampah sembarangan harus segera direalisasikan,” tandasnya.**