Takut Erosi, Warga Minta DPRD Kota Medan Rekomendasikan "STOP" Penebangan Pohon di DAS Sungai Deli

Takut Erosi, Warga Minta DPRD Kota Medan Rekomendasikan "STOP" Penebangan Pohon di DAS Sungai Deli

Photo : Warga Sekitar Sungai Deli Kota Medan

Kabar Medan - Terkait maraknya Penebangan Pohon yang di lakukan Pemko Medan di Daerah Aliran Sungai Deli (DAS) membuat emak emak sekitaran Sungai Deli Angkat Bicara. 

"Kami meminta DPRD Kota Medan agar merekomendasikan agar menghentikan penebangan pohon yang dilakukan oleh Pemko Medan yang meenyebabkan erosi" ungkap Ima bersama warga lainnya, Sabtu, (18/11/2023)

Lanjut Ima mengatakan kami takut dan resah karena pohon - pohon di tebangi Karena berdampak pada erosi, dirinya juga menyayangkan kenapa pohon di tebangi, namun Tembok City View di Atas Sempadan Sungai Di biarkan berdiri tegak

"Kami Bukan mau melawan Walikota Medan, bahkan ada ancaman apabila kami bersuara maka kami tidak akan mendapatkan bantuan Pemko Medan, tolonglah kami pak Dewan, kami takut dan resah tanah kami longsor  dan rumah kami hancur akibat erosi," katanya

Sebelumnya, Legislator sesalkan pohon di pinggir Sungai Deli habis dibabat saat di lakukan normalisasi atau pengerukkan di sepanjang Sungai Deli.

Legislator sesalkan pohon di pinggir Sungai Deli habis dibabat itu disampaikan Ketua Fraksi Partai Keadilan (FPKS) DPRD Kota Medan, Syaiful Ramadhan, kepada wartawan di Medan, Kamis (16/11/2023).

Syaiful mengakui, normalisasi atau pengerukkan sungai sangat baik sebagai upaya mengatasi banjir. Namun, katanya, dengan tetap memperhatikan aspek-aspek pemeliharaan ekosisten di daerah sungai.

Normalisasi Sungai Deli dengan menumbangkan pohon-pohon di pinggiran sungai, menurut Syaiful, di khawatirkan akan mengganggu ekosistem sekitar sungai. “Kita sudah melihat ke lokasi, beberapa pohon berjenis kayu keras juga ikut ditumbangkan, sehingga kondisi pinggiran sungai menjadi gundul dan berpotensi mengakibatkan erosi,” katanya.

Syaiful berharap, setiap aktivitas di daerah sungai tidak merusak ekosistem sungai. “Selain soal ekosistem, seluruh kegiatan di wilayah sungai juga hendaknya mempertimbangkan karakteristik sungai, kelestarian keanekaragaman hayati serta kekhasan. Dan yang terpenting, juga mempertimbangkan aspirasi masyarakat setempat,” katanya.

Persoalan lenyapnya pohon di pinggiran sungai, sambung Syaiful, membuat warga resah.

“Hal ini perlu kami sampaikan, agar menjadi koreksi kepada Pemkot Medan, terutama soal keberadaan pohon-pohon di pinggir sungai. Apa yang saya sampaikan ini juga, adalah suara yang disampaikan masyarakat akan keresahan di lingkungannya,” ungkapnya.

Syaiful berharap, Pemkot Medan memperhatikan masukan masyarakat dengan memberikan perhatian serius terhadap ekosistem sungai di Kota Medan. “Termasuk, merealisasikan soal penegakan aturan terhadap pelaku membuang sampah sembarangan,” ujarnya.**