PP KAPIR Geruduk Kejatisu Dan PDAM Tirtanadi Sumut Pertanyakan Kasus Dugaan Dana Penyertaan Modal Dari Pemprovsu Sebesar 73.2 Milyar

PP KAPIR Geruduk Kejatisu Dan PDAM Tirtanadi Sumut Pertanyakan Kasus Dugaan Dana Penyertaan Modal Dari Pemprovsu Sebesar 73.2 Milyar

Photo : PP KAPIR Geruduk Kejatisu Dan PDAM Tirtanadi Sumut Pertanyakan Kasus Dugaan Dana Penyertaan Modal Dari Pemprovsu Sebesar 73.2 Milyar

Kabar Medan - Kantor Kejatisu Dan Kantor PDAM di geruduk Pimpinan Pusat Koalisi Pemerhati Indonesia Raya (KAPIR) terkait penyertaan modal ke PDAM Tirtanadi sebesar Rp73,2 miliar yang dikucurkan sejak 2018 hingga 2022, tidak terlihat ada tanda-tanda realisasinya, sehingga menjadi pertanyaan publik, ke mana dana sebesar itu dialokasikan.

"Sebelumnya Pemprov Sumut melalui APBD tahun anggaran 2018, telah mengucurkan anggaran sebesar Rp73,2 miliar ke PDAM Tirtanadi. Tapi hingga saat ini tidak digunakan atau tidak direalisasikan dan saat ini sedang di proses oleh Kasi C Pada Bidang Intelijen Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara," teriak Michael Halomoan Harahap dalam orasinya di depan Kantor Kejatisu Jalan AH Nasution Medan, Kamis (26/10/2023)

Lanjut Michael Halomoan Harahap mengatakan bahwa masyarakat ingin tahu, proses hukumnya seperti apa di kejatisi dan dirinya mempertanyakan sudah sejauh mana proses pemeriksaan terhadap dugaan penyalahgunaan Dana Penyertaan Modal tersebut yang di duga di Korupsi

"Kami mendapat Informasi bahwa Kejatisu melakukan pemanggilan (Permintaan Keterangan) kepada Saudara Qomaruddin (Kepala Unit Proyek) Pada PDAM Tirtanadi pada hari Selasa, 15 Aguatus 2023 Pukul 10.00 Wib bertemu dengan Kasi C Intelijen Kejatisu," katanya.

Setelah satu jam berorasi, massa aksi diterima oleh Elisabeth, SH selaku Staf Kejatisu, yang menyampaikan apa yang menjadi tuntutan dari peserta Aksi Demo

"Saya akan sampaikan tuntutan aksi ini kepada pimpinan Kejati Sumut dan saat ini tim sedang melakukan penyidikan terkait permasalahan ini namun masih belum sampai pada kesimpulan kasus dan ada juga kasus IPA ini yang telah dihentikan penyidikannya oleh Kejatisu karena tidak memenuhi unsur, namun kenapa proyeknya masih belum dilanjutkan silahkan koordinasi dengan pihak PDAM Tirtanadi Sumut," ujarnya

Setelah diterima oleh Elisabeth, SH Staff Kejatisu peserta Aksi melanjutkan demo ke Kantor Pusat PDAM Tirtanadi Sumut. 

Amatan awak media,  Sesampainya di Kantor Pusat PDAM Tirtanadi Sumut sempat terjadi kejar - kejaran antara pihak kepolisian dan peserta Aksi karena Ban Bekas Milik Peserta Aksi di larikan oleh pihak kepolisian

Peserta Aksi dalam orasinya mengatakan bahwa pihaknya mengingatkan PDAM Tirtanadi agar terus bekerja secara maksimal dan manfaatkan anggaran yang ada, guna meningkatkan mutu air bersih serta memperluas jaringan pipa distribusi, bukan "menganggurkan" dana cukup besar."Perlu menjadi catatan bagi PDAM Tirtanadi, sampai saat ini masih banyak kawasan di seputaran Kota Medan masih kekurangan air, bahkan banyak yang tidak terjangkau pelayanan air bersih, sehingga alangkah baiknya dana penyertaan modal itu dimanfaatkan membangun jaringan serta penambahan pasokan air," teriak orator,

Ditambahkan orator PDAM Tirtanadi seharusnya bisa menjadi leading sektor terhadap jaminan ketersediaan air bersih di Sumut, meskipun pelayanan jaringan yang dimiliki belum tersedia di seluruh kabupaten/kota."PDAM Tirtanadi juga harus bisa menjadi role model pengelolaan manajemen air bersih di Sumut, dengan terus meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan kualitas air, sehingga perlu dimanfaatkan secara maksimal anggaran yang ada dan jangan hanya berharap bunga bank menjadi deviden untuk disetorkan ke Pemprov Sumut," teriaknya.

Massa aksi diterima oleh perwakilan PDAM Tirtanadi a.n. Ir. Humarkara Ritonga (Direksi Adm. Keuangan), Dicky Anggara (Kadiv Sekper) dan Sahril (Kadiv Keuangan) bertempat di ruang rapat lantai II PDAM Tirtanadi dan pada pertemuan tersebut, pihak perwakilan PDAM Tirtanadi menyampaikan :

a) Proyek IPA Sunggal bukannya dihentikan tapi belum dimulai.

b) Proyek IPA Deli Serdang saat ini sedang persiapan untuk dilaksanakan.

c) Untuk proyek di Pancur Batu memang sengaja di hentikan karena dianggap gagal.

d) Kami terbuka untuk kritik dan siap menerima saran.

Setelah Perwakilan Massa Aksi selesai di terima oleh Manajemen PDAM Tirtanadi Sumut, massa aksipun membubarkan diri.**