Kabar Inhu - Puluhan Masyarakat Desa Serai wangi Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu (INHU) menagis bahkan sampai mempertaruhkan hidupnya dari aksi PT.Rimba Peranap Indah (RPI) terkesan melakukan peyerobotan lahan masyarakat di malam hari.

Dari beberapa warga sampai menangis termasuk orang tua menceritakan kepada Ketua tim DPP Lembaga Aliansi Indonesia (LAI) bersama awak media, atas perbuatan PT. RPI diduga merusak, menyerobot lahan masyarakat, kawatir dan takut kehilangan haknya sebagai pemilik lahan kebun milikinya.

"Perbuatan ini sangat disayangkan, sampai masyarakat menginap di pondok demi menjaga haknya untuk mencegah aksi dari PT. RPI," ungkap Budi Utomo salah satu warga kepihak media.

Menanggapi hal ini, Ketua tim DPP LAI Rudi Walker Purba meyampaikan bahwa perbuatan PT.RPI telah melakukan perbuatan melanggar hukum sangat disayangkan terkesan sudah menindas masyarakat desa.

Mirisnya, peyerobotan disertai perusakan Lahan, Rumah, dan juga pondok, dominan dilakukan di malam hari, dimana saat warga tidak berada dilokasi kebun. yang mana status lahan sudah sangat jelas milik masyarakat tempatan, bahkan didalam lokasi lahan masyarakat sudah terdapat kuburan (makam ) nenek moyang mereka semenjak puluhan tahun silam.

Dari hasil penelusuran tim media kelokasi, jelas terlihat ada perusakan yang dilakukan pihak PT. RPI berupa, lahan pohon karet, kelepa sawit , dan juga tanaman lainya yang di babat habis oleh alat berat milik perusahaan tersebut. 

"Sangat disesalkan pemerintah setempat dan pihak terkait lainnya terkesan tutup mata tidak ada memberikan perlindungan kemasyarakat,"Ungkap Rudi.

Tim LAI akan membawa persoalan ini ke pihak penegak hukum untuk mengusut persoalan ini, termasuk dengan laporan terkait kekerasan yang di lampirkan oleh pihak PT.RPI.

Pihak PT.RPI terkesan tidak memberikan tanggapan konfirmasi melalui telepon seluler kepihak media melalui no seluler Dirut PT. RPI.