Saham "Siluman" PT Garuda Indonesia Tbk Dipertanyakan

Saham "Siluman"  PT Garuda Indonesia Tbk Dipertanyakan

Kabar Bisnis - Laporan Keuangan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) 2018, nilainya mencapai US$ 239,94 juta atau sekitar Rp 3,36 triliun pada piutang yang berasal dari kerjasama perseroan dengan PT Mahata Aero Teknologi untuk pemasangan layanan konektivitas (onboard wifi) dan hiburan pesawat di pertanyakan.

BUMN ini bisa memperoleh laba bersih lantaran adanya transaksi kerjasama yang bersifat piutang namun sudah diakui sebagai pendapatan. Hal ini seperti diakui manajemen Garuda Indonesia yang telah menyampaikan jawaban atas permintaan penjelasan dari PT Bursa Efek Indonesia.

Di dalamnya dijelaskan mengenai perusahaan Mahata. dilansir detikcom keterbukaan informasi, Selasa (30/4/2019), PT Mahata Aero Teknologi didirikan berdasarkan Akta No. 3 tanggal 03 November 2017 yang dibuat oleh Yeldi Anwar, SH, notaris di Jakarta.

Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0140899.AH.01.11.TAHUN 2017 tanggal 08 November 2018.

Perusahaan berkantor di Prosperity Tower 9th Floor, Unit F, District 8, SCBD Lot 28, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Jakarta Selatan 12190. Kegiatan usaha perusahaan sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan bergerak dalam bidang industri jasa, perdagangan, pembangunan, percetakan, transportasi dan pertanian. 

Saat ini kegiatan usaha Mahata bergerak di bidang penyediaan layanan internet pada transportasi udara. Nah menariknya, valuasi perusahaan yang menggarap proyek hingga Rp 3,36 triliun itu ternyata hanya Rp 10,5 miliar dan terdiri dari 4 pemegang saham.

Pemegang saham terbesar PT Wicell Technologies yang memegang 7.035 lembar saham setara 33,5% dengan nilai Rp 3,52 miliar. Lalu ada Hendro Prasetyo dan Muhamad Fitriansyah yang memegang jumlah saham yang sama yakni 6.720 saham atau 32% dengan nilai Rp 3,36 miliar. Lalu ada Edward Sidharta Jaya Subrata yang memegang hanya 525 sama atau 2,5% dengan nilai Rp 262,5 juta.**detik