Para Aktifis Sumut Duduk Bareng, Punya Komitmen "Tanah Untuk Rakyat, Penyelasaian Konflik Agraria Yang Berkeadilan"

Para Aktifis Sumut Duduk Bareng, Punya Komitmen "Tanah Untuk Rakyat, Penyelasaian Konflik Agraria Yang Berkeadilan"

Photo : Johan Merdeka, Abdon Nababan, Indra Mingka Dan Aktifis Sumut lainnya

Kabar Medan - Beberapa Aktifis Sumatera Utara seperti Indra Mingka Ketua Lembaga Konservasi Lingkungan Hidup Sumatera Utara (LKLH Sumut) duduk bareng bersama Johan Merdeka Aktifis yang juga Caleg DPRD Sumut IiI Dapil Sekabupaten Deli Serdang dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tampak hadir juga Abdon Nababan Calon DPD RI Penerima hadiah Ramon Mangsaysay tahun 2017 tidak dirancang  hadiah yang sering disebut orang Nobel versi Asia itu, Selasa (29/8/2023)

Abdon lahir 2 April 1964 di Tano Batak dan menghabiskan masa kecil hingga awal remajanya di Pealangge, Humbang, Sumatera Utara.

Kemudian Abdon menemukan jalannya sebagai aktivis sosial sejak kuliah di IPB Bogor dengan aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan di dalam dan di luar kampus.

Lulus sebagai sarjana, ia memilih bergabung dengan WALHI, organisasi lingkungan terbesar di Indonesia, kemudian mendirikan Yayasan Sejati, Yayasan dan Perkumpulan Telapak, Forest Watch Indonesia, dan menginisiasi Jaring PELA.

Semua organisasi ini bekerja sangat dekat dengan masyarakat akar rumput di seluruh Indonesia, mulai isu-isu kehutanan, kelautan, penguatan ekonomi perdesaan, sampai masyarakat adat.

Dalam rekam jejak selama lebih dari 36 tahun aktif sebagai aktivis masyarapat sipil, Abdon Nababan telah merintis dan mengembangkan pendekatan, metodologi dan teknik investigasi mendalam untuk mendapatkan bukti lapangan tak terbantahkan atas pelanggaran hukum kehutanan yang dilakukan perusahaan-perusahaan pemegang hak konsesi.

Dengan kegigihan dan kepemimpinannya menyelenggarakan investigasi lapangan, kampanye hutan dan lingkungan hidup di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat. Abdon Nababan diakui secara luas sebagai pelopor dan pengembang kampanye dan advokasi hutan berbasis bukti (evidence based forest campaign and advocacy).

Abdon juga secara tekun mendalami dan menggeluti bidang pengembangan dan pengelolaan strategis organisasi serta pengorganisasian masyarakat adat. Selama menggeluti bidang ini, Abdon Nababan telah menggalang sinergitas antar sesama aktivis Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dan beragam elemen gerakan sosial untuk melakukan pembelaan hak-hak masyarakat adat, petani, nelayan dan penyelamatan lingkungan.

Dalam rekam jejak yang panjang sebagai aktivis masyarakat sipil, salah satu batu penjuru penting dicapainya saat Abdon ikut merintis, sekaligus memimpin dalam beberapa periode Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), yang terus berkembang hingga mencapai 2.512 anggota komunitas adat dengan populasi sekitar 20 juta jiwa.

Dalam Pertemuan tersebut Para Aktifis akan menggelar pertemuan dengan mengundang Antoni Juli Wamen ATR BPN dan KSP untuk membahas persoalan tanah di Sumatera Utara

"Kita akan menggelar kegiatan membahas persoalan tanah di Sumut dengan menghadirkan Wamen ATR BPN Dan KSP karena kami memiliki komitmen yang sama yaitu Tanah Untuk Rakyat, Penyelasaian Konflik Agraria Yang Berkeadilan," ungkap Johan Merdeka, Bersama Abdon Nababan dan Indra Mingka.**