Pejabat SDABMBK Kota Medan Dan Pemborong Bungkam Saat Di Tanya Berapa Banyak Pohon "Di Begal" Demi Proyek UDitch 

Pejabat SDABMBK Kota Medan Dan Pemborong Bungkam Saat Di Tanya Berapa Banyak Pohon "Di Begal" Demi Proyek UDitch 

Photo : Pohon di tebang di Jalan Wahid Hasyim Kota Medan

Kabat Medan - Amatan awak media di beberapa ruas jalan di Kota Medan pekerjaan pembenahan drainase mengorbankan pohon - pohon yang ada dengan cara melakukan penebangan pohon secara brutal dan membabi buta. 

Awak media melihat di sepanjang Jalan Wahid Hasyim terjadi penebangan pohon demi proyek pembenahan drainase di jalan tersebut. 

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumut, Rianda Purba mengatakan dirinya melihat bahwa proyek ini seperti tampak ecek ecek.

"Pertama proyek drainase umumnya bertujuan untuk meningkatkan efektifitas saluran air drainase, untuk mencegah air meluap diatur di perdalam diperlebar agar air itu tidak tergenang dan menjadi banjir, tapi yang menjadi sorotan kenapa harus mengorbankan pohon," ungkapnya, Rabu (9/8/2023)

Lanjut Rianda mengatakan bahwa sementara pohon punya fungsi menyerap air dan mengatur sirkulasi udara udara yang kotor diserap karbon dioksida dan dikeluarkan dari pohon tersebut udara bersih.

"Dua hal yang bertentangan, pohon yang punya fungsi menyerap air, genangan  air akan terserap efektif ke dalam tanah, namun kenapa untuk membuat efektifitas saluran air berjalan baik kenapa harus mengorbankan pohon, kan bisa drainasenya itu di perdalam saja, tidak perlu diperlebar apalagi pohonnya sampai ditebang, ini berpotensi tidak akan menyelesaikan masalah," katanya

Rianda juga mengatakan bahwa belum lagi Ruang Terbuka Hijau yang belum di penuhi di tambah lagi Pemko Medan malah menebangi pohon yang ada di Kota Medan

"Dengan menebangi pohon sama dengan mengurangi Ruang Terbuka Hijau yang saat ini Pemko Medan belum memenuhinya, juga dari sisi estetika kota Medan juga semakin berkurang, sehingga banyak menjadi korban dalam proyek tersebut, artinya satu masalah diselesaikan tapi akan muncul masalah baru lagi dan hal ini sangat bertentangan dengan tujuan mencegah banjir, ibarat menutup lubang dengan menggali lubang baru." pungkasnya. 

Willy Sekretaris Dinas SDABMBK Kota Medan dan Pemborong tak membalas pesan awak media saat di konfirmasi dan di mintai tanggapan. **