DAMPAK KEBAKARAN HUTAN MENDATANGKAN BENCANA

DAMPAK KEBAKARAN HUTAN MENDATANGKAN BENCANA

Kebakaran hutan seringkali terjadi secara alami di daerah vegetasi kering dan lahan rawa. Kebakaran hutan sesuatu yang menimbulkan bahaya atau mendatangkan bencana. Secara umum, kebakaran hutan yang terjadi secara alami merupakan bagian dari ekosistem alam. 

Apalagi cuaca yang panas dan perubahan iklim serta pengelolaan lahan yang buruk menciptakan kondisi yang memudahkan terjadinya kebakaran hutan lebih sering dan berintensitas tinggi. Meski demikian, masalah sebenarnya dari kebakaran hutan paling sering berasal dari ulah manusia. Ya, penyebab terjadinya kebakaran hutan tak bisa dilepaskan dari kontribusi manusia yang merusak ekosistem alam. 

Secara umum, dua penyebab terjadinya kebakaran hutan, dikarenakan faktor alami dan faktor ulah manusia. Penyebab terjadinya kebakaran hutan secara alami sebagai contohnya adalah adanya kilat yang menyambar pohon atau bangunan, letusan gunung api yang menebarkan bongkahan bara api, dan gesekan antara ranting tumbuhan kering yang mengandung minyak karena goyangan angin yang menimbulkan panas atau percikan api.

Sementara penyebab dari ulah manusia Ada beberapa factor yang menyebabkan hutan dan lahan kebakaran yakni terbakar atau sengaja dibakar. Ditambah lagi banyak oknum -oknum yang tidak bertanggung jawab maupun serakah melakukan pembakaran lahan dan hutan demi pengelolaan lahan gambut (rawa -rawa) yang tidak tepat maupun praktik pembukaan lahan untuk pertanian dan perkebunan khususnya pada musim kemarau datang.

 Mengutip Notohadinegoro dalam tulisannya yang berjudul Pembakaran dan Kebakaran Lahan, Jurnal Ilmu Tanah UGM 2006.Sementara itu, penyebab terjadinya kebakaran hutan karena ulah manusia di antaranya dikarenakan oleh beberapa kegiatan seperti kegiatan ladang, perkebunan (PIR), Hutan Tanaman Industri (HTI), penyiapan lahan untuk ternak sapi, ekstraksi hasil hutan bukan kayu, pengembangan industri, pemukiman kembali, perburuan, kelalaian, dan sebagainya. Penyebab lainnya yang berasal dari manusia adalah nyala api, rokok, percikan listrik, atau sumber api lainnya bersentuhan dengan bahan yang mudah terbakar.
 
Pentingnya Mitigasi Bencana dan Cara Mencegah Kebakaran Hutan. Lantas, bagaimana penanganan atau mitigasi bencana kebakaran yang harus dilakukan oleh pemerintah? Apakah Insiden kebakaran hutan masih terus berkelanjutan  setiap tahunnya, tak terkecuali Provinsi Riau. Kondisi lahannya dataran rendah dan terdapat rawa -rawa sehingga menjadi rutinitas kebakaran dimusim kemarau.

Elemen penting manajemen kebakaran hutan seperti pusat kebakaran strategis, koordinasi antar Kementerian, pendanaan, pengembangan sumber daya manusia, penelitian kebakaran, manajemen kebakaran, dan program penyuluhan harus semakin ditingkatkan.Untuk cara mencegah terjadinya kebakaran, yang bisa kita kontrol adalah yang berasal dari ulah manusia.

 Mendidik masyarakat dan menciptakan kesadaran tentang kebakaran hutan adalah cara pertama yang harus dilakukan. Diperlukan juga peningkatan sistem deteksi kebakaran dan menara pengawas dan jaringan untuk komunikasi, patroli oleh departemen kehutanan secara berkala, serta pemberlakuan persetujuan dan peringatan ketat bagi mereka yang menggunakan hutan untuk kegiatan petualangan.

Meski Pemerintah membentuk Peraturan Perundang-undangan mengenai 
pembakaran lahan, bertujuan untuk menuntut pelaku tindak pidana pembakaran 
lahan mempertanggung jawabkan perbuatannya. Masih juga oknum - oknum manusia yang tak bertanggung jawab melakukan pembukaan lahan dengan sengaja dibakar

Mengutip penanganan pengungkapan kasus dari Aparat kepolisian di jajaran Polda Riau ditahun 2023 mengungkap 14 kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan 15 tersangka dan luasan areal yang terbakar sebesar 830,5 hektare.

"Enam kasus ditangani Kepolisian Resor Rokan Hilir, lima kasus oleh Polres Dumai, Polres Inhil dua kasus, dan Polres Kuansing satu kasus," kata Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol. Nandang Mu'min Wijaya di Pekanbaru.

BPBD Provinsi Riau melaporkan cakupan karhutla terluas berada di Kabupaten Bengkalis, yakni 181,48 ha. Sedangkan cakupan luas karhutla di wilayah lain, seperti Dumai seluas 99,22 ha, Rokan Hilir 73,5 ha, Indragiri Hilir 43,5 ha, Pelalawan 31,18 ha, Siak 18,51 ha, Pekanbaru 11,18 ha, Kampar 11,03 ha, Meranti 9,75 ha, dan Indragiri Hulu 2,15 ha.

Selamat Hari Ulang Tahun atau HUT Ke-77 Bhayangkara Tahun 2023  mengusung tema "POLRI PRESISI UNTUK NEGERI" Pemilu Damai Menuju Indonesia Emas.