Memperkuat Tiga Matra Militer, Bamsoet Dukung “Program” Prabowo

Memperkuat Tiga Matra Militer, Bamsoet Dukung “Program” Prabowo

Kabar Jakarta - Guna memperkuat tiga matra militer, dalam hal ini TNI AD, TNI AL, dan TNI AU. Khususnya, komando teritorial yang merupakan tulang punggung pertahanan Indonesia, dalam hal ini Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendukung tekad Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Karena menurut penyampaian Prabowo, komando teritorial atau Koter adalah senjata rahasia Indonesia yang akan digunakan saat menghadapi pemberontakan sebagai pertahanan terdepan dalam sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (sishankamrata),

Perbincangan itu dibahas usai bertemu Prabowo di Kediaman Kertanegara Kebayoran Baru Jakarta, Kamis (18/5). Bamsoet menilai penguatan tiga matra di TNI itu sejalan dengan arahan dan amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi), termasuk mendorong perkembangan industri pertahanan nasional yang dilakukan pelaku usaha swasta dalam negeri.

“Sama halnya yang didambakan Jokowi yang juga meminta pemenuhan alat utama sistem senjata (alutsista) harus diprioritaskan dari dalam negeri. Baik melalui BUMN maupun dari pelaku usaha swasta nasional," ujar Bamsoet, Minggu (21/5/23) pagi.

Kata senior partai Golkar ini, "di sejumlah negara besar di dunia, kontraktor industri pertahanan swasta sangat dilibatkan. Selain untuk memperkuat kedaulatan industri pertahanan dalam negeri, juga sebagai penopang perekonomian nasional negara yang bersangkutan".

Dia menjelaskan Indonesia dapat belajar dari Turki. Turki dalam dua dekade terakhir mampu melepaskan sekitar 70% ketergantungan atas suplai impor alat pertahanan.

“Beberapa industri pertahanan milik swasta di Turki bahkan telah masuk 100 besar dunia, seperti Alsesan, Turkish Aerospace Industry, dan Roketsan. Juga dalam APBN 2023, Kementerian Pertahanan mendapatkan alokasi anggaran mencapai Rp 134,3 triliun,” kata Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini.

Ulas Bambang Soesatyo, “Kementerian Pertahanan juga memproyeksikan, sepanjang tahun 2020-2040, Indonesia setidaknya membutuhkan Rp 1.700 triliun untuk Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam)," sambungnya.

"Besarnya anggaran tersebut harus bisa dimanfaatkan untuk memperkuat pelaku usaha swasta nasional dalam industri pertahanan Indonesia," ulas Bamsoet lagi menyampaikan dukungan program Prabowo ini.**