Protes Dampak Pengeboran Minyak PHR, Warga Menggala Sakti: Sumur Kami Berubah Warna Dan Rasa Asam

Protes Dampak Pengeboran Minyak PHR, Warga Menggala Sakti: Sumur Kami Berubah Warna Dan Rasa Asam

Rohil - Puluhan Masyarakat RT 003 RW 014 Dusun Menggala Lima Kecamatan Menggala Sakti Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir mengeluh usai pengeboran minyak yang dilakukan PT. Pertaminan Hulu Rokan ( PHR) maupun mitranya tidak memperdulikan dampak lingkungan warga sekitar.

Pasalnya, dampak dari pekerjaan pengeboran minyak itu, sumur warga menjadi perubahan warna dan air sumur berubah menjadi rasa asam. Tidak cukup disitu, polusi udara sekitar berbau limbah dan juga warga mengalami kebisingan saat pekerjaan malam hari.

Dari data dihimpun, berkali -kali masyarakat Dusun Menggala Lima Kecamatan Menggala Sakti mengadakan unjuk rasa dilokasi Operasional Rig Acs-20 Didusun Menggala V , terhitung sejak bulan agustus 2022 dan terakhir langkah mediasi pada  Senin tanggal 15 Mei 2023 oleh pihak CA PHR tidak juga menemukan titik hasil. 

Dirangkum informasi dari Penghulu Manggala Sakti, Muslim kepada awak media mengatakan permasalahan ini sudah lama sebelumnya warga sudah melayangkan protes terhadap PT PHR ,tuntutan masyarakat disampaikan tahun 2022 silam, namun sampai saat ini tuntutan itu tidak terealisasi.

Penghulu Muslim menambahkan, tuntutan masyarakat itu diklaim oleh PHR terkait batas radius terdampak yang bisa dicover hanya yang jaraknya maksimal 50 meter. Namun, dalam kenyataannya, sumur warga yang berada di luar radius 50 meter juga ikut terdampak aktivitas pengeboran minyak .

Diperkirakan sebanyak 35 kepala keluarga (KK) lah yang terkena imbas dari pengeboran sumur minyak PHR . Jarak rumah warga yang terdampak kurang lebih 100 meter hingga 160 meter dari lokasi pengeboran sumur minyak PHR." Terangnya Muslim . Kamis 18 Mei 2023.

Dari laporan masyarakat saya terima , bahwa air sumur berbau dan berasa kandungan zat tertentu ketika diminum. Air juga mengalami perubahan warna dan saat dikonsumsi terasa seperti ada kandungan besi.Kemudian polusi udara sekitar berbau limbah dan juga warga mengalami kebisingan saat pekerjaan malam hari. 

Dengan kejadian ini, Kami Pemerintah Kepenghuluan Menggala Sakti  melayangkan surat Kepada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir agar menindak lanjuti permasalahan tersebut. Semoga Permasalahan ini tidak berlarut -larut dan ada penyelesaiannya.

Sayangnya ,Secretary Corporate PT PHR Rudi Ariffianto yang dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp belum memberikan penjelasan terkait keluhan masyarakat.