Panen Melimpah, Besok Suku Badui Turun Gunung Rayakan Seba

Panen Melimpah, Besok Suku Badui Turun Gunung Rayakan Seba

Kabar Dudaya - Besok, Sabtu (4/5/9) masyarakat Badui yang tinggal di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten "turun gunung" mereka menyambut perayaan Seba, pemuka adat Badui sekaligus Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, Saija, mengaku Perayaan Seba Baduy rencananya digelar di Gedung Pendopo Pemerintah Kabupaten Lebak.

Sedikit Info, Suku Badui atau bahasa Sunda nya "Urang Kanekes", Orang Kanekes atau Orang Baduy/Badui merupakan kelompok etnis masyarakat adat suku Banten di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Populasi mereka sekitar 26.000 orang, dan mereka merupakan salah satu suku yang mengisolasi diri mereka dari dunia luar.

Seba Baduy merupakan upacara tradisi sakral warga Baduy yang tinggal di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak yang telah dilaksanakan secara turun temurun sejak zaman Kesultanan Banten.

"Perayaan Seba Badui tahun ini diharapkan dapat mendongkrak kunjungan wisata domestik dan wisatawan asing,". kata Kepal suku ini.

Perayaan Seba ini menurut Saija, akan dihadiri ribuan warga Badui Luar (Badui Penamping) dengan pakaian hitam-hitam dan ikat kepala biru dan Badui Dalam (urang jero) yang tersebar di Kampung Cibio, Cikawartana dan Cikeusik. 

"Kami warga Badui Dalam mempunyai ciri khas berpakaian putih-putih dan ikat kepala putih untuk merayakan Seba berjalan kaki hingga ratusan kilometer, dan kami berharap perayaan Seba ini berjalan lancar," katanya, Jumat (19/4/19).

Dijelakan Saija, sebelum perayaan Seba,mereka masyarakat Badui berjalan kaki hingga tiga kilometer dari Kampung Pariuk ke Pemkab Lebak, Dia yakin perayaan Seba tahun ini cukup meriah, karena panen hasil pertanian cukup bagus.

Selama ini seperti diketahui, masyarakat Badui tinggal di kawasan hutan Gunung Kendeng dan perlu pengamanan dan penjagaan agar kelestarian hutan tersebut tidak menimbulkan malapetaka bencana alam.

Kegiatan Seba Baduy dilakukan setelah warga Badui menjalani ritual kawalu selama tiga bulan. Ritual kawalu berlangsung selama tiga bulan dan pada kurun waktu tersebut kawasan Badui tertutup bagi wisatawan.**