Sampah Lagi Di Sungai Putih, Lurah SPT 2: Sampah Di Sungai Bukan Tugas Kelurahan Tapi BWS

Sampah Lagi Di Sungai Putih, Lurah SPT 2: Sampah Di Sungai Bukan Tugas Kelurahan Tapi BWS

Photo : Sungai Putih di Kecamatan Medan Petisah Kota Meda

Kabar Medan - Walikota Medan Bobby Afif Nasution Sudah Dua Kali Menggelar Gotong Royong di Sungai Putih, di Hari Peduli Sampah Nasional Nasional menantu Presiden ini ikut gotong royong.

Rahmadsyah Kordinator Gerakan Medan Berkah (GMB) Kecamatan Medan Petisah memberikan apresiasi kepada Walikota Medan yang turun langsung Gotong Royong di Sungai Putih

"Apresiasi kepada Pak Wali, sudah dua kali gotong royong di Sungai Putih ini," ungkapnya.

Lanjut Rahmad mengatakan kini sungai putih di penuhi sampah lagi, sepertinya Camat dan Lurah tak punya Inovasi dan terobosan bagaimana menciptakan sungai ini bebas sampah, Senin (3/4/2023)

"Sungai Putih tak lagi putih, Camat pulang dari Bali apa oleh olehnya?, katanya mau pasang CCTV mau monitor warga yang buang sampah ke sungai, katanya punya inovasi dan terobosan, tapi kok sungai putih kayak tong sampah ?," ungkapnya

Deni Zebua Lurah Sei Putih Timur 2 mengatakan terkait pemasangan CCTV diseputaran sungai putih ini mungkin salah satu  terobosan dalam upaya untuk melihat kebenaran apakah memang warga kita yg buang sampah di sungai.

"Namun kalau kita kaji lebih mendalam sungai putih bukan hanya di wilayah medan petisah, dapat kita telusuri kembali sungai putih dimulai dari hulu sampai hilir di wilayah mana saja yang dilintasi, bisa saja sampah tersebut terbawa arus dari mulai hulu sampai ke hilir, khusus untuk wilayah Kel Sei Putih Timur II Kecamatan Medan Petisah pihak kami sudah membuat program bersih-bersih sungai secara rutin melalui Seksi Sarpras Kecamatan Medan Petisah (P3SU). Hal ini sudah dilaksanakan sejak dahulu sampai saat ini," ungkapnya melalui pesan WA

Lanjut Deni mengatakan bahwa upaya lanjutan yang dilaksanakan saat ini bagaimana berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai.

"Kami sudah melakukan pendataan ulang khusus bagi warga yg tinggal di seputaran sungai putih agar berlangganan wajib retribusi sampah, jadi harapan kami kedepan untuk mewujudkan sungai putih yg bersih bebas dari sampah diperlukan dukungan masyarakat, bukan hanya pemerintah saja yang berupaya melaksanakan tugas kebersihan, akan tetapi seluruh elemen masyarkat sangat diperlukan dukungan untuk menjaga sungai putih tersebut," katanya

Deni juga menginformasikan khusus Kelurahan Sei Putih Timur II dalam hal penanganan kebersihan disepanjang aliran sungai putih yang melintasi wilayah Kel.SPT.2, dirinya sudah membuat program bersih - bersih sungai secara berkala, 

"Saya tugaskan Kepling untuk tetap melakukan bersih - bersih sungai berkolaborasi dgn Seksi Sarpras Medan Petisah (P3SU), untuk wilayah Kel.SPT 2 ada 2 lingkungan, yaitu Lingkungan 6 Keplingnya FARAY TODI dengan wilayah mulai dari Jembatan Jl.Gatot Subroto ke arah utara s/d Jembatan Jl.Rantang, yang keedua Kepling 5 JAMALUDDIN wilayahnya dimulai Jembatan Jl Rantang s/d Jembatan Jl.Punak, Silahkan konfirmasi kepada kedua Kepling Kel.SPT.2 terkait dengan program rutinitas dlm upaya bersih - bersih sungai putih tersebut," pungkasnya

Namun Rahmad mengungkapkan bila sampah selalu ada lalu dibersihkan itu bukan inovasi namanya, namun kerja harian, kerja sehari hari dan sampah akan selalu ada.

Lanjut Rahmad mengatakan bagaimana cara lurah SPT2 agar masyarakat tidak lagi membuang sampah ke sungai putih

"Jadi menurut saya  lurah harus menciptakan inovasi agar masyarakat tidak lagi membuang sampah ke sungai putih dan sungai putih tidak akan ada lagi sampah,seperti menciptakan bank sampah, peyuluhan kebersihan dan lain2 kalaupun lurah beralasan itu sampah dari hulu , faktanya pihak kami sering melihat masyarakat membuang sampah di sungai putih,
Lurah Sei putih timur 2 juga pernah mengatakan kepada saya bahwa sampah di sungai bukan tanggung jawab kelurahan melainkan BWS, hal ini yang membuat saya heran kenapa lurah seperti mau lepas tanggung jawab, bukankah wewenang penanggulangan sampah sudah diserahkan ke kecamatan dan kelurahan dari sini dapat kita simpulkan bahwa lurah tidak peduli padahal jarak kantornya ke sungai putih kurang dari 100 meter saja," pungkasnya.**