Kumpulkan Dana Keprihatinan Akan Kondisi Pendidikan Lewat Organisasi Nirlaba Carlos
Kabar Jakarta - Dari kerjasama Content Creator-KOL Muhammad Carlos dengan startup fintech Asetku sukses menggelontorkan dana senilai lebih dari Rp. 200 juta dalam program "Beasiswa Nusantaraku" lewat organisasi nirlaba yang dikelola Carlos, Runcing Foundation.
Dana itu dikumpulkan sebagai bentuk keprihatinan akan kondisi pendidikan anak-anak usia sekolah di berbagai daerah tertinggal di Indonesia.
Program tersebut merupakan salah satu dari enam program kerja utama Runcing Foundation dalam misinya mengurangi ketimpangan akses pendidikan di daerah terpencil di Indonesia. Beasiswa ini menyasar 50 pelajar setara SD dan SMP di sebelas sekolah yang tersebar di NTB, NTT, serta Papua dan sukses terlaksana pada 2022 silam.
Bersama tim dari Asetku, Carlos menuturkan ia pun turun tangan langsung dalam setiap tahapan proses seleksi guna memastikan bahwa beasiswa tersebut benar-benar sampai kepada anak-anak yang membutuhkan.
"Selain (menyeleksi melalui) rapor akademik dan tes internal yang dilakukan oleh pihak sekolah, para siswa juga dinilai berdasarkan kepribadian, potensi kepemimpinan, tanggung jawab, dan semangat belajar mereka," ujar Carlos.
"Tim internal Runcing Foundation dan kepala sekolah juga melakukan kunjungan ke rumah calon penerima beasiswa. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa anak-anak ini betul-betul mengalami kesulitan finansial dan mereka layak mendapatkan beasiswa, selain didukung oleh prestasi akademik dan non-akademik yang sangat baik," tambahnya.
Tak hanya menyasar pelajar, Beasiswa Nusantaraku juga memberikan dukungan berupa biaya pendidikan kepada pihak sekolah yang nominalnya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing sekolah. Dukungan dana ini mencakup suplai buku pelajaran, kegiatan sekolah, perlengkapan belajar-mengajar, bahkan untuk merenovasi bangunan sekolah.
Tak lupa dalam implementasinya, Runcing Foundation turut menggandeng beberapa organisasi nirlaba lokal di tiga daerah tersebut, di antaranya Kids of Asahan, Share for Care, NTT Muda, Kitong Bisa, dan Papuan Movements.
Lebih lanjut, Carlos mengucapkan apresiasi setinggi-tingginya kepada Asetku karena turut mendukung Runcing Foundation dalam misi mengurangi ketimpangan pendidikan. Ia juga berharap akan ada kolaborasi-kolaborasi lainnya yang bisa dikembangkan bersama di masa mendatang.
"Sebagai orang yang lahir dari daerah terpencil, it was hard for me to get access to resources and get to where I am today. Education and privileges have pushed me this far. And we should be able to pay that forward. Everyone has a chance at life regardless where they came from, given the same access," kata Carlos.
Sebelumnya, sejak Runcing Foundation didirikan pada 2018 hingga 2021, organisasi ini sukses membukukan dana lebih dari Rp286 juta yang digunakan untuk merenovasi bangunan sekolah, membantu korban gempa di Lombok - NTB, menyediakan sarana internet dan digitalisasi pendidikan, melakukan webinar pelatihan guru, hingga membantu pemulihan dan pencegahan pandemi Covid-19 dengan menyuplai masker, face-shields, dan pakaian bersih layak pakai.
Lebih lanjut, Carlos menjelaskan dalam praktiknya, Runcing Foundation tak hanya aktif menjalin kerjasama dengan pihak swasta. Masyarakat pun dapat ikut berkontribusi untuk mengentaskan ketimpangan pendidikan di Indonesia bersama Runcing Foundation melalui dua cara, yaitu donasi dan kolaborasi.
"Untuk berdonasi melalui Runcing Foundation, masyarakat dapat mengakses situs www.runcing.org/donate. Kami juga sangat terbuka terhadap berbagai bentuk kolaborasi, silahkan mengirim email kepada kami di hello@runcingorg," tutup Carlos.**