Narkoba Masih Marak Di Sumut, Anggota DPRD ini Demo Tunggal, Dua Kali Di Poldasu, Satu Kali Di Mabes Polri
Medan - Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara, Zainuddin Purba menggelar aksi demo tunggal di depan kantor Mabes Polri di Jalan Trunojoyo, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (20/3/2023).
Aksi yang dilakukan oleh Zainuddin Purba ini ialah, terkait maraknya peredaran narkoba di wilayah Sumatera Utara, terkhususnya di Kota Binjai, dan Kabupaten Langkat, dan Kabupaten Deliserdang.
Menurutnya, peredaran narkoba diwilayah-wilayah tersebut terkesan bebas dan tak tersentuh oleh hukum.
Dalam aksinya ini, Zainuddin Purba berharap agar Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo bisa mengatensi dan serta lebih fokus persoalan peredaran narkoba di wilayah Sumatera Utara.
"Harapan saya Bapak Kapolri bisa mengatensi, dan lebih fokus ke Sumatera Utara untuk membasmi para bandar narkoba yang sudah merajalela, yang sudah menjual narkobanya secara terang-terangan aman selama ini," ujar Zainuddin Purba, Selasa (21/3/2023).
Lanjut Zainuddin, jika aksi yang dilakukannya tak mendapat respon juga oleh Kapolri, dirinya mengaku akan terus menyuarakan hingga ke Istana Presiden.
"Yang pasti saya tidak berhenti, saya akan datang kemari lagi, atau saya akan langsung gelar aksi demo di depan Istana Presiden. Agar persoalan kurangnya Polri menyikapi aspirasi rakyat terutama saya sebagai anggota DPRD, bisa diketahui oleh Bapak Presiden," ujar Zainuddin Purba.
"Saya akan berusaha sekuat tenaga, bagaimana Bapak Presiden bisa bertemu atau bisa mendengar apa yang terjadi di Sumatera Utara," sambungnya.
Dikabarkan sebelumnya, aksi politisi Partai Golkar ini disebabkan karena masih maraknya peredaran narkoba dan barak-baraknya yang berada di pinggiran Kota Binjai, dan sekitaran Kabupaten Langkat.
"Saya akan lakukan lagi demo tunggal di sana (Mabes Polri). Saya akan sampaikan terkait masih maraknya barak narkoba di Tanjung Pamah, Kloneng, Bhakti Karya dan wilayah Langkat, Binjai dan di wilayah hukum Polrestabes Medan," ucap Zainuddin Purba, Jumat (17/3/2023).
Lanjutnya, aksi tunggal yang dilakukannya bukan kali ini saja.
Pada November 2021 dan Agustus 2022 lalu, mantan Ketua DPRD Binjai ini juga melakukan hal serupa, berorasi tunggal di depan markas Polda Sumut.
Namun demikian, orasi tunggal yang dilakukannya, ia mengaku sampai saat ini juga aparat penegak hukum tidak mampu melakukan penutupan secara permanen keberadaan barak-barak narkoba tersebut.
Bahkan, barak narkoba di pinggiran Kota Binjai cukup banyak didatangi oleh pecandu. Tak hanya itu, saat mengkonsumsi narkoba, pecandu sangat nyaman dan mudah.
Pecandu-pecandu dapat membeli sabu melalui loket dan langsung mengkonsumsi di barak yang beratapkan daun rumbia.
"Transaksi dan mengkonsumsi narkoba di barak dilakukan secara bebas serta terang-terangan," ucapnya.
Zainuddin Purba juga tak menampik, Polda Sumut maupun Polrestabes Medan langsung bergerak setelah dirinya melakukan aksi tunggal mempersoalkan keberadaan barak-barak narkoba tersebut.
Dia juga mengakui, tim gabungan Polrestabes Medan dan Polda Sumut melakukan penggerebekan dan membakar barak-barak narkoba, setelah melakukan aksi tunggal.
"Tapi, begitu pulang aparat dari Polrestabes Medan yang dibantu Polda Sumut, malamnya ya terjadi lagi transaksi itu, jual beli barkoba secara bebas dan terang-terangan di lokasi itu," ucapnya.
Zainuddin Purba terus berjuang agar barak-barak narkoba yang sudah meresahkan masyarakat ini dapat dibumihanguskan secara permanen, upaya yang dilakukannya bukan singkat.
"Saya sudah enam kali surati ke polda, gubernur, juga pangdam dan begitu juga ke Ketua DPRD Sumut. Dan di grup WA (WhatsApp) DPRD itu juga, saya berkali-kali memohon kepada Ketua DPRD dan pimpinan DPRD, untuk melakukan rapat kerja dengan instansi terkait maraknya peredaran narkoba. Tapi sampai hari ini, hal itu tidak pernah dilakukan oleh ketua dan pimpinan DPRD," ujarnya.
Barak-barak narkoba di pinggiran Kota Binjai sukses beroperasi tanpa hambatan.
Bahkan, terus beroperasi hingga menjaring anak-anak muda di bawah umur untuk dapat menikmati sabu dengan mudah dan gampang.
"Saya bukan mengarang, kalian juga orang sini dan juga menyaksikan bahwasanya tempat yang saya sampaikan tadi, tempat menjual narkoba itu teraman di Indonesia. Baru baru ini lagi, meninggal satu orang karena overdosis dan satu orang lagi dirawat di rumah sakit karena overdosis juga. Ya tetapi begitu, datang Kepala BNNP Sumut akan kita tangkap pengelola diskotik. Namun, hanya retorika belaka," pungkasnya.**