Kursi Basah Disdik?, "Bagaimana Kalau Aku Bukan LGBT"

Kursi Basah Disdik?, "Bagaimana Kalau Aku Bukan LGBT"

Kabar Opini - Salam redaksi, tuduhan atau dugaan yang dihebohkan adanya seorang Kepala Bidang (Kabid) di Dinas Pendidikan (Disdik) Kota yang terindikasi berperilaku menyimpang sesungguhnya menyedihkan. Apalagi membuktikan seseorang LGBT ini sangat sulit kecuali ada yang pernah berhubungan ini dengan tertuduh ini.

Ironis memang dengan tuduhan berperilaku menyimpang hanya melihat seseorang gemulai atau berwajah kewanitaan atau bersuara keperempuanan sudah dikategorikan LGBT. Sumber yang bisa dipercaya menyebutkan calon Kabid ini punya anak dari seorang perempuan.

Tragisnya ada pula yang mendesak Penjabat (Pj) Walikota Muflihun menyelidiki isu adanya seorang terindikasi berperilaku dijadikan Pejabat (Kabid), Bayangkan anak dan keluarganya mengetahui kalau yang didemo atau dihebohkan itu adalah sanak familinya. Nah kalau bukan LGBT bagaimana?.

‘’Terkait soal LGBT ini, kita sudah melakukan investigasi, anggotanya sudah 3.000 orang. Yang kita sayangkan, Ketua Umumnya untuk seluruh Indonesia ada di Kota Pekanbaru,’’ terangnya Alexander, Ketua Umum Aliansi Pejuang Tanah Melayu Riau (APTMR) kepada MediumPos, di sela sela aksi unjurkasa damai di gerbang kantor gubernur, Senin (21/3/23) lalu.

Disebutkan dalam berita media itu, “kepada Pj Walikota Pekanbaru untuk menindaklanjuti informasi ini. Apalagi berembus isu ada salah seorang Kabid Disdik Kota Pekanbaru terindikasi memiliki penyimpangan seksual, LGBT”.

Selain soal LGBT, aktivis APTMR juga mendesak Pemprov Riau respon dan respek dan mendukung penuh kegiatan edukasi untuk memberantas narkoba.

Dilansir MediumPos usai menyampaikan orasi, massa pengunjuk rasa diterima Syafwan Muhajir, Kabid Pembinaan Biro Kesra Pemprov Riau.**