Mahasiswa Demo Parkir di Kota Pekanbaru Mahal dan Meresahkan
Kabar Pekanbaru - Sebelumnya para juru parkir mengeluhkan setoran mahal dan warga mengeluhkan parkir beli rokok saja bayar juga mahal.
Hal ini berdampak penolakan dimana-mana terkait kenaikan tarif parkir serta regulasi tarif parkir yang diatur dalam Perwako dan diatur dalam Perda.
Keluhan masyarakat ini juga dirasakan mahasiswa, selain mendengar keluhan warga mereka juga ikut terdampak apalagi biaya dari orang tua mereka pas-pasan ditambah parkit dimana-mana berserakan sampai masuk jalan kecil.
Banyak yang menilai keberadaan parkir di Kota Pekanbaru menambah derita masyarakat sementara kabarnya perusahaan parkir pemenang tender ini adalah orang kaya di Kota Pekanbaru yang notabenenya orang mampu, kata warga “sikaya makan dari keringat si miskin”.
Resahnya warga ini membuat Mahasiswa Cipayung Plus menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Kejati Riau dan menolak pengelolaan parkir dengan harga mahal di Pekanbaru, Senin (20/3/2023).
"Kita minta aparat terkait melakukan tindakan pada pejabat yang terkait parkir ini karena telah melakukan pembiaran dan telah mengutip dana parkir sesuai aturan," ujar perwakilan Cipayung Plus, Supriadi.
Kedua, “kami meminta Kejaksaan Tinggi Provinsi Riau untuk melakukan penyelidikan terhadap Kadishub Kota pekanbaru karena diduga telah melakukan pelanggaran terkait dana parkir”.
Selain itu dalam tuntutannya Cipayung Plus mendesak PJ Walikota pekanbaru agar mencopot kepala dinas Perhubungan kota Pekanbaru.
"Kami bersama masyarakat kota pekanbaru menilai Kadishub telah gagal dalam menjalankan tugas sebagai kepala dinas," jelas Supriadi.
Usai demo redaksi kabarriau.com sempat menyambangi beberapa juru parkir disepanjang jalan Durian, Kota Pekanbaru, dari wawancara terungkap tak satupun dari mereka setuju setoran parkir dinaikkan.
“Bayangkan dua ruko kami dipaksa setor Rp. 600 ribu per hari, lalu kami makan apa. Kalau diprotes mereka mengancam akan menggantikan dengan juru parkir lain padahal mereka tahu karena pengangguran kami hanya mengharapkan uang dari parkir ini,” kata salah seorang juru Parkir yang minta namanya dirahasiakan.**