Kabar Siak - Sebelumnya sempat viral video pelajar SMP salah satu sekolah negeri di Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Riau, video ini terlihat perkelahian antar pelajar SMP, dan ungahan warganet ini menuai perhatian publik di Nusantara.

Sekedar informasi, kejadian bermula pada Kamis (16/3/2023) saat pulang sekolah, di salah satu sekolah SMP Negeri Tualang, telah terjadi perkelahian antara anak didik berinisial ES (15) kelas VIII yang ditengarai sebagai pelaku, dan JS (15) di bangku kelas IX sebagai korban.

Dikarenakan bercanda yang berlebihan, ES meledek JS dengan mengatakan sebutan 'Anak Mami'. Dan JS tersinggung, dan menantang ES hingga berujung perkelahian. Perkelahian itu disaksikan tiga puluh orang anak didik.

ES pergi ke kantin pada jam istirahat, sesampainya di kantin korban.ES mengejek JS dengan mengatakan anak mami. Hingga JS tersinggung dan menantang ES berkelahi.

Menaggapi ini Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Siak, Mahadar melalui Koordinator Wilayah UPTD Disdik Tualang, Zahroni, didampingi Panit Binmas Polsek Tualang IPDA Sugeng, Panit Intelkam Polsek Tualang Ipda Ratno Pribadi.menyampaikan bahwa peristiwa tersebut telah diselesaikan antara pihak pelaku dan korban, di sekolah.

"Sudah kita selesaikan dengan memanggil semua pihak orangtua anak didik, berikut anak didik yang diduga pelaku dan korbannya," kata Zahroni, Sabtu (18/3/2023). Mereka mengajak agar para orangtua anak didik memperhatikan karakteristik anak, serta memberikan bimbingan di rumah.

Tak hanya itu, Korwil mengimbau pihak sekolah untuk lebih selektif dan memperketat pengawasan terhadap anak, mengenai pola perilaku anak diluar sekolah dan peran serta orangtua anak didik.

“termasuk pihak sekolah sangat diharapkan, untuk mencegah agar tidak terjadi lagi kasus seperti ini. Artinya kita senantiasa mengawasi pola perilaku anak," tambah Korwil.

Korwil UPTD Pendidikan Tualang mendukung langkah dan upaya Kepolisian, disamping merangkul semua lapisan masyarakat, dalam rangka dilibatkan pada proses edukasi atau bimbingan kedisiplinan terhadap anak didik. 

"KIta juga harus merangkul semua lapisan tokoh masyarakat, dan stakeholder lainnya. Khususnya, pihak Kepolisian dilibatkan dalam mensosialisasikan hukum kepada anak didik, agar para anak didik tidak lagi nakal atau adanya penyimpangan perilaku," harap Zahroni.

Kapolsek Tualang Kompol Alvin Agung Wibawa SIK melalui Panit Intelkam Polsek Tualang Ipda Ratno Pribadi,

berharap agar para tenaga pengajar dan pihak sekolah lebih mengedepankan edukasi terhadap aksi penyimpangan perilaku anak.

Mengenai pelanggaran hukum lainnya, seperti perundungan atau bully dan penyalahgunaan media sosial pada handphone atau IT, Polri selalu melakukan sosialisasi untuk itu.

"Pihak Kepolisian selama ini selalu intens dengan dunia pendidikan. Bhabinkamtibmas di desa, ikut serta membantu sosialisasi terhadap pembinaan kenakalan remaja atau anak,” katanya.

Maka lata dia, Polri khususnya Polsek Tualang Polres Siak, akan meminta pihak sekolah lebih intensif bekerjasama untuk kegiatan yang berhubungan dengan penyuluhan hukum”.

“Seperti materi perundungan, bully dan IT, kerap kita edukasi," kata Panit Intelkam. Hingga berita ini ditulis, kedua pihak yang bertikai sudah dilakukan perdamaian di sekolah.**