Pengusaha Di Tambang, Kampar Resah Setiap Hari Diperas Preman

Pengusaha Di Tambang, Kampar Resah Setiap Hari Diperas Preman

Kabar Kampar - Ditengah Kapolri memberantas aksi preman yang meresahkan masyarakat justru di Kampar Riau, aksi preman ini merajalela bahkan terang-terangan memeras pengusaha yang bekerja di Desa koto Perambahan, Kecamatan Kampar, Kampar Riau.

Hal ini terungkap dari salah seorang pengusaha Dasman (51Th), aksi preman ini dan aksi ini sangat meresahkan, “kerugian saya hampir Rp.40 juta. Sudah saya lapor 5 bulan lalu di Polsek Tambang tapi walau sudah ada yang ditangkap namun prosesnya belum jalan,” kata Dasman, di Kota Pekanbaru, Rabu (15/3/23).

Pengusaha dari Pekanbaru, Dasman ini mengaku sudah lelah diperas sekelompok preman di Desa koto Perambahan Bayangkan beberapa kali diperas hingga puluhan juta dia rela, tapi tak tahan diapun melaporkannya pada Polisi setempat tapi belum ada tindakan hukum yang dilakukan oleh Polsek Tambang.

Dasman diketahui memasang hidrolik sebanyak 13 unit cucian Mobil, sejak bulan september 2022 lalu, Dasman melakukan pekerjaan pemasangan hidrolik tersebut atas pekerjaan yang diberikan oleh PD. Panca sarana Mandiri.

“Baru mulai kerja saja ada orang yang mengaku penguasa (Preman) di Tambang mendatangi lokasi kerja pada malam-malam (23.00 Wib), yang datang dua orang Rian dan Riki. Dia minta uang keamanan dengan ancaman bekerja ditambang tidak aman. Nanti alat saya katanya akan hilang. Malam itu dia minta uang Rp. 300 Ribu,” kata Dasman yang saat diwawancara dengan wajah pucat.

Ketika ditanya “siapa yang mengutus beliau meminta uang keamanan dia menyebut nama Kucai (Masril). Namun Dasman mengaku heran karena nama yang disebut (Kucai) adalah pekerja nya sendiri. “kita bekerja di daerah itu merekrut tenaga lokal dengan gaji yang ditetapkan oleh pekerja itu sendiri,” katanya.

Kemudian ulas Dasman besoknya datang lagi tapi yang lain ke lokasi kerja. Kemudian datang kepala uncoknya Zulkarnain alias Ocu Suke dengan mengancam meminta uang untuk keamanan sebanyak Rp. 20 Juta, karena ingin aman kami membayar, 20 juta kontan, namun uang keamanan tersebut tidak cukup sampai disitu dan berbuntut panjang.

“Tiga hari setelah meminta uang 20 juta Ocu Suke datang meminta tambahan sebanyak 5 juta katanya untuk tambahan keamanan. Dia karyanya yang menjamin semua barang di lokasi agar aman,” katanya.

Kemudian setelah itu barang hidrolik masuk dari Sumbar ke Lokasi (Dusun Jawi-jawi) sekira hari Selasa bulan September 2022, “walau sudah dibayar kami dihalangi bongkar oleh Ocu Suka dengan dalih keramik pecah. Padahal kalau pecak kita pastikan akan mengganti,” katanya..

“Bukan itu saja saat itu kami sempat bertengkar dan dada saya didorong, alasan dia paving block pecah. Alasannya nanti Bos marah (bapak Firdaus). Padahal kalau pecah kita tanggung jawab itu kan kami. Anehnya yang suruh bongkar itu justru bapak Firdaus sendiri,” katanya.

Setelah itu Yudi datang lagi pada Seninya, membawa senapang angin minta uang sebanyak Rp. 500 ribu, “saat itu saya beri Rp. 200 ribu namun uang diterima malah dia tak terima dan marah-marah,” bebernya.

Tak sampai disitu kata Dasman, Rabu besoknya Yudi datang lagi mengamuk meminta uang Rp. 300 ribu lagi. Karena sudah tidak aman dan ketakutan sama preman ini pengusaha ini melaporkan kepada Polsek Tambang, “langsung hari itu preman Yudi itu ditangkap dan dibawa ke Polsek Tambvang untuk diinterogasi dan sempat ditahan 7 hari,” katanya.

“Sempat ditahan namun seminggu kemudian preman ini dilepaskan lagi oleh Polisi. Saya tanya kanit Hendro kenapa dilepas padahal waktu diperiksa pelaku positif narkoba jenis sabu, dan itu diakui Yudi pada Polisi Kanit menjawab untuk direhab sebut Kanitnya,” kata Dasman.

“Tak sampai 4 hari dilepas di Polsek Tambang dengan dalih direhab itu Yudi datang lagi dengan mengancam “kalau saya tingkat Polsek Tambang gampang buktinya masuk saya bebas lagi,” kata Yudi ditirukan oleh Dasman saat terjadi pengancaman kesekian kalinya itu.

“Sebelumnya Kanit Reskrim Polsek Tambang Ipda Hendro Wahyudi menjanjikan akan mendamaikan dengan pihak pemilik Hidrolik bernama  Firdaus, namun sampai saat ini janji itu tidak pernah terealisasi. 

Kanit Firdaus berjanji akan menyelesaikan dengan pengusaha ini, dan akan mengganti rugi kerugian yang diderita korban.

“Kanit meminta didamaikan satu minggu, bahkan saya dilarang keluar desa dulu, sebab dalihnya Firdaus berjanji akan menyelesaikan dan kerugian pada da akan diganti,” katanya. Namun sampai berita ini dilansir kata Dasman tidak ada penyelesaian sama sekali, 

“Saya dengar semua preman ini ditanya mengaku yang menyuruh Ocu Sukek bahkan Yudi sendiri pernah mengaku pada Polisi yang menjadi otak pelaku adalah Ocu Sukek itu,” pungkasnya.

Dikonfirmasi Kanit Polsek Tambang, Ipda Hendro Wahyudi, sampai berita ini dirilism tak kunjung menjawab walau pesan WhatsApp sudah centang dua.**(Tim)