Kabar Pekanbaru - Segelintir orang di Kota Pekanbaru yang sepertinya memprotes Sertifikat Adipura yang didapat Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, Riau.

“Berikut catatan saya terkait Sertifikat Adipura yang diraih Pemko Pekanbaru. yang didapat tersebut HANYA sertifikat, bukan PIALA ADIPURA. Pekerjaan Rumah (PR) Pemko masih banyak soal tata kelola sampah dan limbah!,” demikian ujar salah seorang yang ada dalam group WA.

Menanggapi beberapa media tersebut Tenaga Ahli Menteri (TAM) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Dr.Afni.M.Si, juga angkat bicara dilihat dalam salah satu percakapan WhatsApp group beliau meminta pihak-pihak tidak memelintir keberadaan Sertifikat Adipura ini ke arah politik.

“Mohon tidak memelintir ke arah politik. Meski kecurigaan tersebut sah-sah saja,” katanya.

Dalam kesempatan ini beliau memberikan sedikit edukasi informasi karena banyak yang bertanya baik japri WA maupun medsos terkait sertifikat Adipura yang didapat Pemko Pekanbaru.

“Penilaian dilakukan oleh tim independen yang dibentuk KLHK terdiri dari para dewan pakar di bidangnya. Ingat ya, INDEPENDEN,” katanya.

Diperjelas beliau, “mekanisme penilaian inkremental, yang berarti bahwa mulai terlihat kebijakan yang mengalami perubahan sedikit-sedikit.

“Artinya dengan mendapat sertifikat Adipura, terlihat bahwa Kota Pekanbaru mengalami lonjakan upaya mengatasi persoalan sampah dan lingkungan,” bebernya. Upaya itulah yang diapresiasi dalam bentuk sertifikat.

Ada tiga tingkatan Adipura, yaitu:

1. Pemula menerima Sertifikat Adipura
2. Madya menerima Piala Adipura
3.  Utama/advanced menerima Adipura Kencana.

“Jadi Kota Pekanbaru berada pada tingkatan pemula dan mari kita kawal bersama agar kota ini kembali meraih Piala Adipura atau bahkan Adipura Kencana,” katanya.

“Ingat, baru sertifikat belum Piala Adipura. Semoga informasi ini bermanfaat bagi yang bertanya-tanya. Tetap semangat ya menjaga kota kita tercinta,” pungkas beliau dalam pesan singkat di group itu, Rabu (1/3/23).**