Jalan Rusak Karena Batubara, Polisi di Inhu "Turun Tangan"

Jalan Rusak Karena Batubara, Polisi di Inhu "Turun Tangan"

INSFRATRUKTUR -Kapoksek Kuala Cenaku, Inhu, Prakarsai Perbaikan Jalan Lintas Rengat-Tembilahan. Ditengarai Perusak Jalan Akibat Tingginya Mobilisasi Kenderaan ODOL.

INHU - Bak pepatah mengatakan 'sekelompok orang makan cempedak semua kena getahnya'. Barangkali ungkapan ini dapat disejajarkan kepada sekelompok penikmat hasil tambang batubara di Inhu tapi malah berdampak sengsara ke Masyarakat luas.

Betapa tidak, terhitung dimulainya eksplorasi tambang batubara di daerah hulu Inhu, sejak itu pula ratusan kenderaan berat melintasi jalan kelas II yang seyogyanya muatan sumbu terberat yang diizinkan maksimal 10 Ton tapi malah dilintasi angkutan batubaranya over dimension overloading (ODOL).

Akibatnya ratusan kilometer jalan Nasional dan Jalan Provinsi dari Kecamatan Peranap hingga ke Kecamatan Kaualacenaku, Inhu, rusak berat dan rentan kecelakaan (Laka).

Untungnya naluri Polisi di Inhu sebagai pengayoman dan pemelihara ketertiban umum, masih peka dan peduli tanpa pamrih.

Sabtu (25/2/22) akhir kemarin, sejumlah titik erusakan Jalan Lintas Rengat-Tembilahan diperbaiki swadaya yang diprakarsai dan dipimpin langsung Kapolsek Kuala Cenaku, AKP JH Sitompul, S.H.

Ada beberapa titik rawan yang perbaiki seadanya dengan cara ditimbun pakai material base dan sirtu," Kapolres Inhu AKBP Dody Wirawijaya melalui Kasi Penmas Aipda Misran, Minggu (26/2/23) membenarkan.

Diharapkan, aktivitas perbaikan Jalan rusak berlobang oleh Polisi dsiampingi Camat Kuala Cenaku, Suprianto, SE mampu menekan tingkat Laka pengguna jalan.

Sedangkan perbaikan jalan disponsori oleh dua perusahaan profit di Kuala Cenaku, PT BBS dan BIP.

Adapun daerah rawan Laka yang diperbaiki terhitung adalah perbatasan Kuala Cenaku dengan Desa Pulau Gelang dan Desa Teluk Sungkai. 

Perbaikan ini bermula dari keluhan dan masukkan dari Masyarakat pasca kerusakan jalan dan banyak makan korban luka-luka hingga korban meninggal dunia. 

Ditengarai, kerusakan Jalan disebabkan angkutan Batubara dari lokasi penambangan di Kecamatan Peranap menuju Pelabuhan di Kecamatan Kuala Cenaku ada ratusan angkutan Batubara melebihi kapasitas mobil dan Jalan. "Itu semua karena angkutan batubaranya over dimension overloading (ODOL)," sentil pemerhati lingkungan, Hatta Munir.