Pertanyakan Dana CSR Dan Di Duga Limbah Cambridge Di Buang Ke Sungai, Warga : Kami Hanya Kena Banjir Dan Macet

Pertanyakan Dana CSR Dan Di Duga Limbah Cambridge Di Buang Ke Sungai, Warga : Kami Hanya Kena Banjir Dan Macet

Photo : Rahmadsyah Warga Petisah Tengah saat berada di Sungai Babura dekat Bangunan Cambridge Kota Medan

Medan - Rahmadsyah, Aktifis yang tergabung dalam Lembaga Konservasi Lingkungan Hidup (LKLH) meminta Kementerian LHK, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumut, Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan untuk menerjunkan tim khusus untuk mengecek dugaan pencemaran di Sungai Babura. 

Berdasarkan catatan dari Rahmadsyah yang juga terdaftar sebagai warga Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan Sumatera Utara mengatakan sejak awal dirinya menolak pembangunan Cambridge yang terdiri dari dari 4 Tower yaitu Mall,  Apartemen dan Hotel serta hiburan malam karena berada di Kawasan Sempadan Sungai Babura, Jum'at (24/2/2023)

"Sebagai Anak Asli yang lahir dan besar di Petisah,  dari awal aku sudah menolak pembangunan Cambridge karena berada di kawasan sempadan sungai Babura dan pasti berdampak kepada lingkungan khususnya sungai Babura, bahkan Komisi D DPRD Kota Medan sudah sidak ke sungai Babura atas laporanku, namun pembangunan terus berjalan sampai beroperasi," ungkapnya

Lanjut Rahmat mengatakan akibat pembangunan Cambridge sungai Babura semakin sempit dan dangkal bahkan dari bangunan tersebut ada puluhan Instalasi Pipa yang mengarah ke sungai Babura oleh karena itu dirinya meminta penjelasan kepada Pemilik Gedung Cambridge, apa saja yang di buang ke Sungai Babura

"Kita minta penjelasan kepada pemilik gedung,  itu pipa apa saja dan mengalirkan apa saja hingga di buang ke sungai Babura,  Mohon penjelasannya karena Sungai Babura saat ini sudah Krisis," katanya. 

Rahmad juga mempertanyakan Dana Corporate Social Rensponbility (CSR) Mall,  Apartemen dan Hotel karena sebagai Putra daerah tidak pernah merasakan dana CSR tersebut

"Aku warga lingkungan VII Kelurahan Petisah Tengah, Cambridge juga berada di Lingkungan yang sama, tapi Dana CSR tak pernah warga rasakan, warga hanya merasakan dampak kemacetan dan banjir, oleh karena itu kami minta penjelasan siapa yang menikmati Dana CSR Cambridge," katanya

Rahmadsyah juga mengatakan apabila Cambridge tidak memberikan penjelasan dan Pemerintah Tutup Mata, makanya dirinya akan melakukan Aksi Demo. 

"Keberadaan Cambridge harusnya bisa menekan angka kemiskinan dan pengangguran di kampungku, tapi faktanya kami semakin miskin dan melarat, kalau begini caranya jangan salahkan kami melawan dan melakukan Aksi Turun ke Jalan," pungkasnya.

Marno Susanto Manajemen Cambridge saat di hubungi awak media melalui pesan WA tak membalas dan memberi tanggapan.**