Jelang HPSN, Sungai Putih Penuh Sampah, Aktifis : "Lurah SPT2 Medan Petisah Tak Peduli"

Jelang HPSN, Sungai Putih Penuh Sampah, Aktifis : "Lurah SPT2 Medan Petisah Tak Peduli"

Photo : Sungai Putih yang penuh sampah di Kelurahan Sei Putih Timur 2 Kecamatan Medan Petisah Kota Medan

Medan - Hari Peduli Sampah Nasional Tahun 2023 adalah hari nasional yang diperingati pada tanggal 21 Februari 2023. Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) penting dalam rangka meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap sampah yang dihasilkan setiap tahunnya.

Rahmadsyah Aktifis yang tergabung dalam Lembaga Konservasi Lingkungan Hidup (LKLH) menyoroti Sungai Putih yang mengaliri Kecamatan Medan Petisah yang penuh sampah di saat Camat Medan Petisah "plesiran" ke Bali bersama Camat Sekota Medan, Minggu (19/2/2023)

"Jelang Hari Peduli Sampai Nasional Tahun 2023, Sungai Putih masih penuh sampah, padahal Pak Wali pernah gotong - royong di sungai ini, saya hanya mau ngucapin selamat menikmati Indahnya Pulau Dewata kepada Pak Camat Medan Petisah," ungkapnya

Rahmat mengatakan Hari Peduli Sampah Nasional yang diperingati setiap tanggal 21 Februari beserta peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2023 harusnya di komandoi oleh Camat Medan Petisah dalam rangka mewujudkan serta meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap masalah sampah yang dihasilkan setiap tahunnya 

"Dengan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional setiap 21 Februari adalah untuk menjadikan masalah sampah sebagai fokus seluruh komponen masyarakat dengan di Komandoi oleh Camat karena pengelolaan sampah yang baik dan benar dapat menjaga kelestarian lingkungan dan kesehatan masyarakat, namun sayangnya Deni Zebua Lurah Sei Putih Timur 2 Kecamatan Medan Petisah tak peduli" katanya

Berdasarkan informasi yang di himpun awak media, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution membawa sebanyak 21 Camat se-Kota Medan untuk belajar bagaimana sebuah desa di Bali bisa dinobatkan sebagai desa terbersih di dunia dan juga bersih dari praktik korupsi di Indonesia.

Pada Selasa (14/2/2023) sebanyak 21 Camat, sejumlah OPD dan Sekda juga Dandim dan Kapolrestabes diajak oleh Wali Kota Medan untuk study comparatif ke sejumlah daerah di Provinsi Bali.

Melansir situs Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Sulawesi, sejarah Hari Peduli Sampah Nasional bermula dari peristiwa di tahun 2005 silam. Saat itu terjadi longsor gunungan sampah di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat pada tanggal 21 Februari 2005.

Peristiwa longsornya gunungan sampah TPA Leuwigajah tersebut menimpa perkampungan warga di Cilimus dan Pojok, Jawa Barat. Akibatnya lebih dari 100 nyawa meninggal dunia imbas tragedi longsoran TPA Leuwigajah.

Tragedi ledakan TPA Leuwigajah terjadi akibat tingginya curah hujan dan ledakan gas metana dari tumpukan sampah di TPA. Sebanyak 157 jiwa melayang dan dua kampung (Cilimus dan pojok) hilang dari peta karena tergulung longsoran sampah yang berasal dari TPA Leuwigajah.

Selanjutnya, tanggal peristiwa tersebut dijadikan momentum untuk memperingati kepedulian terhadap masalah sampah. Sampai sekarang tanggal 21 Februari diperingati sebagai Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) setiap tahunnya.

Untuk tahun ini, Hari Peduli Sampah Nasional 2023 adalah peringatan ke-18 Hari Peduli Sampah Nasional sejak tahun 2005. Mengutip dari situs resminya, KLHK mengusung Tema Hari Peduli Sampah Nasional 2023 adalah "Tuntas Kelola Sampah untuk Kesejahteraan Masyarakat".

Tema HPSN 2023 bertujuan untuk menjawab salah satu permasalahan global perubahan iklim yang telah lama dan menjadi perhatian masyarakat dunia. Fenomena perubahan iklim berdampak pada berbagai sisi kehidupan seperti kesehatan ketahanan pangan dan ekosistem serta dapat mengancam keseimbangan ekosistem lingkungan dan sumber daya yang terkandung di dalamnya.**