Pedagang Mengeluh, DPD APPSINDO Akan Geruduk Kantor Walikota Medan

Pedagang Mengeluh, DPD APPSINDO Akan Geruduk Kantor Walikota Medan

Photo : Dedi Harvy Syaharie, Wakil Ketua APPSINDO Kota Medan

Medan - Menyikapi banyaknya keluhan pedagang terkait kinerja Direksi PUD Pasar kota Medan yang di nilai mengabaikan hak hak pedagang membuat gerah DPD APPSINDO kota Medan.

"Sudah sering kita ingatkan kepada mereka ( jajaran direksi ) agar menyikapi keluhan pedagang terkait permasalahan yang ada di pasar pasar , khususnya pusat pasar, pasar Marelan dan pasar kampung lalang dan Sukaramai, namun terus menjanjikan tanpa ada implementasi," ungkap Dedi Harvey Syaharie ketua harian DPD APPSINDO Kota Medan, Jum'at (17/2/2023)

Lanjut Dedi mengatakan bahwa APPSINDO Kota Medan saat ini Kondisi PUD Pasar Kota Medan sedang tidak dalam keadaan baik - baik saja.

"Saran dan pendapat sudah kita sampaikan, namun mereka seperti menyepelekan keluhan pedagang, padahal gembar gembor yang mereka suarakan bahwa kas mereka di atas 5 milyar, sementara perbaikan sarana dan prasarana pasar terutama pusat pasar babak belur,"  tegas Dedi lagi.

Dedi berharap agar Walikota Medan untuk melakukan Evaluasi Jajaran Direksi PUD Pasar Kota Medan

"Walikota Medan harus segera mengevaluasi jajaran direksi PUD Pasar kota Medan yang di anggap tak mampu mengimplementasikan keinginan walikota agar PUD Pasar kota Medan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat pedagang yang hari ini terus menuding bahwa jajaran direksi tidak becus mengelola pasar pasar tradisional yang ada di kota Medan," jelas Dedi lagi.

Dedi berharap Walikota Medan melakukan Sidak ke Pasar Tradisional Kota Medan untuk melihat kondisi yang sebenarnya terjadi

"Kalau ucapan saya ini di anggap hoak, ya silahkan walikota lakukan sidak dong, jangan mendengar bahasa bahasa direksi lah, jadi fakta itu memang ada dan bukan sekedar sentiment pribadi atau kelompok," tantang Dedi Harvey Syaharie.

Dedi juga menceritakan terkait Kondisi Pusat Pasar

"Lihat itu pusat pasar yang punya klasifikasi / grade pasar kelas 1, kondisinya memprihatinkan, kalau hujan habis barang pedagang basah karena kebocoran yang terjadi tanpa ada perbaikan yang memadai, sementara pedagang membayar segala kewajibannya kepada pengelola pasar begitu juga
Pasar aksara yang baru di resmikan walikota nyaris tak ada pedagangnya malah banyak terjadi pencurian dan yang teranyar kabel listrik sepanjang 400 meter raib, Pasar kampung lalang yang hari ini di penuhi pedagang kaki 5 sebagai kompetitor ilegal pedagang legal di pasar tersebut juga merasakan dampaknya, begitu juga pasar Marelan yang hari ini dapat di lihat, di dalam pasar pun ada pedagang kaki 5," katanya

Lanjut Dedi mengatakan dirinya menilai ketidak mampuan direksi dalam mengimplementasikan harapan Walikota Medan jauh dari harapan

"Sudah di prediksi jauh jauh hari, karena ya itu tadi asesmen yang di lakukan di duga hanya untuk sebuah kepentingan kelompok dan bukan untuk kepentingan masyarakat," jelas Dedi Harvey yang juga aktivis 98 ini.

Salah seorang pedagang pasar Marelan yang tidak mau di sebutkan namanya mengatakan
telah terjadi Praktek Pungli di Pasar Marelan

"Udah jelas terjadi dugaan pungli di pasar Marelan ini bang, liat abanglah masak kami yang berada di dalam pasar, membayar cukai tahunan, bulanan dan harian harus gigit jari dengan adanya pedagang di depan pintu masuk pasar kami tanpa adanya niat untuk menertibkan pedagang ilegal tersebut," keluhnya

Dedi menjelaskan bahwa banyaknya permasalahan internal di dalam tubuh PUD Pasar saat ini juga menjadi topik pembicaraan luas di kalangan masyarakat maupun karyawan PUD Pasar sendiri, mulai dari sistem administrasi , keuangan dan kepegawaian,

Dirinya menilai tidak ada 
konsep yang jelas dalam membenahi pasar pasar yang ada 

"Teranyar terjadinya wanprestasi pembayaran oleh pihak ketiga pengelola parkir yang saat ini tidak membayar kewajibannya sehingga perusahaan di rugikan ratusan juta rupiah, penunjukan pihak ke 3 yang di duga di lakukan orang dekat Dirut PUD Pasar sehingga selayaknya ini juga menjadi perhatian walikota Medan karena kinerja yang bobrok dari jajaran direksi PUD Pasar kota Medan," katanya 

Dalam keterangan Persnya Dedi menyatakan bahwa ada yang patut di catat adalah masuknya puluhan karyawan siluman sehingga memberatkan keuangan perusahaan dengan alasan yang tidak masuk di akal

"Badan Pengawas harus melakukan audit perusahaan yang hari ini masih mencermati tingkah polah direksi dan saya berharap inspektorat pemko Medan mendalami ini, karena ini banyak dugaan yang akhirnya bermuara pada KKN," ujarnya

Menyikapi hal itu maka Dedi atas nama APPSINDO kota Medan akan melaksanakan aksi unjuk rasa dengan ratusan pedagang pasar, meminta agar walikota Medan segera mencopot Direktur / direksi PUD pasar yang di anggap tidak becus bekerja dan hanya full pencitraan semata.

"Saya selaku ketua harian akan menjadi pimpinan aksi dalam kegiatan tersebut meminta Walikota Medan Copot Dirut PUD Pasar Kota Medan," pungkasnya.**