Segera Louncing

Motor Listrik Butuh Biaya Produksi Besar

Motor Listrik Butuh Biaya Produksi Besar

Kabar Tekno - Dengan adanya sepeda motor kendaraan berbasis listrik yang digerakkan oleh energi setrum, diharapkan penggunaan bahan bakar minyak dapat berkurang secara signifikan selain itu polusi udara yang dihasilkan pembakaran mesin pasti berkurang.

Menurut Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika mengatakan, Kemenperin menargetkan, pada 2020 ada delapan juta unit sepeda motor yang diproduksi di dalam negeri.

"Dari jumlah tersebut, 10 persen atau 800 ribu unit diharapkan memiliki penggerak motor listrik," katanya.

Sama seperti mobil, sepeda motor berbasis listrik juga membutuhkan biaya produksi lebih besar dari model konvensional.

"Kendala utama ada pada baterai, yang hingga kini teknologinya belum bisa dikembangkan lebih lanjut," ujarnya.

Parahnya lagi, dalam skema pajak kendaraan yang diusulkan Kemenperin, tidak ada satu pun yang membahas mengenai insentif untuk sepeda motor.

Pengujian jalan raya motor listrik Gesits ini perlu ada insentif khusus untuk mendongkrak penjualan kendaraan ramah lingkungan tersebut.

Namun, sumbernya bukan dari fiskal, karena sepeda motor dengan kapasitas mesin di bawah 250cc tidak dikenakan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah atau PPnBM.

Atmosfer keraguan soal sepeda motor listrik tampaknya tengah menggelayut di pemerintah. Tak hanya tentang regulasi, penyediaan infrastruktur pengisian ulang baterai juga terkesan dipaksakan.

Sementara, General Manager Perusahaan Listrik Negara Distribusi Jakarta Raya, Muhammad Ikhsan Asaad mengatakan, saat ini PLN sudah memasang banyak Stasiun Pengisian Listrik Umum atau SPLU di Ibu Kota.**