Omset Ratusan Juta, Konfirmasi WP Parkir, Kontak WA Wartawan Di Blokir Manajemen Hollywing (Golden Tiger) Di Medan

Omset Ratusan Juta, Konfirmasi WP Parkir, Kontak WA Wartawan Di Blokir Manajemen Hollywing (Golden Tiger) Di Medan

Photo : Hiburan Malam Hollywing yang kini menjadi Golden Tiger dan Gold Dragon di Medan

Medan - Dunia Pers sedang tidak baik baik saja, jangankan mendapat informasi malah Kontak WA awak media di blokir oleh Irfan Manajer Hollywing yang sekarang Golden Tiger saat ingin melakukan konfirmasi dan memintai tanggapan tentang Wajib Pajak Parkir.

Berdasarkan Informasi yang di kutip dari

Baca artikel detiknews, "Jokowi: Dunia Pers Sedang Tidak Baik-baik Saja" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-6559526/jokowi-dunia-pers-sedang-tidak-baik-baik-saja.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai dunia pers saat ini tidak sedang baik-baik saja. Kenapa?

"Pada hari peringatan Hari Pers Nasional sekarang ini saya ingin mengatakan bahwa dunia pers tidak sedang baik baik saja. Saya ulang, dunia pers sedang tidak baik baik saja," kata Jokowi dalam sambutannya Puncak Peringatan Hari Pers Nasional Tahun 2023 di Medan, Sumatera Utara, Kamis (9/2/2023).

Jokowi mengatakan dulu isu utama dunia pers adalah kebebasan pers. Namun, menurutnya, kini isu utama dunia pers sudah bergeser.

"Dulu isu utama dunia pers adalah kebebasan pers. Selalu itu yang kita suarakan. Tapi sekarang apakah isu utamanya tetap sama? Menurut saya sudah bergeser. Karena kurang bebas apalagi kita sekarang ini. Pers sekarang ini mencakup seluruh media informasi yang bisa tampil dalam bentuk digital. Semua orang bebas membuat berita dan sebebas-bebasnya," tutur dia.

Menurut Jokowi, masalah utama dalam dunia pers saat ini adalah pemberitaan yang bertanggung jawab. Sebab, lanjut dia, saat ini media sosial dan platform asing membombardir masyarakat dengan berita yang mementingkan sisi komersial semata.

"Sekarang ini masalah yang utama, menurut saya adalah membuat pemberitaan yang bertanggung jawab. Karena masyarakat kebanjiran berita dari media sosial dan media digital lainnya, termasuk platform-platform asing. Dan umumnya tidak be-redaksi, atau dikendalikan oleh AI. Algoritma raksasa digital cenderung mementingkan kepentingan sisi komersial saja dan hanya akan mendorong konten-konten recehan yang sensasional," papar Jokowi.

Jokowi melanjutkan, banyak berita yang beredar di media sosial juga mengorbankan kualitas jurnalisme. Dia pun meminta hal seperti ini tidak mendominasi kehidupan bangsa Indonesia.

"Sekarang ini banyak sekali, dan mengorbankan kualitas isi dan jurnalisme autentik, ini yang kita akan semakin kehilangan. Hal semacam ini tidak boleh mendominasi kehidupan masyarakat kita. Media konvensional yang beredar semakin terdesak dalam peta pemberitaan," ujar dia.

Sebelumnya awak media mencoba menelusuri terkait Wajib Pajak Parkir di Hollywing yang sekarang menjadi Golden Tiger dan Gold Dragon dan mendatangi Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Medan untuk mendapatkan informasi selanjutnya.

Ibrahim atau biasa dipanggil Ara Plt Kabid BPPRD Kota Medan mengatakan bahwa Hollywing yang sekarang menjadi Golden Tiger dan Gold Dragon tidak terdaftar sebagai Wajib Pajak Parkir, Senin (13/2/2023)

"Kita akan kesana karena Hollywing yang sekarang Golden Tiger dan Gold Drago belum masuk wajib pajak," ungkapnya.

Rahmadsyah Aktifis yang tergabung dalam Forum Peduli Aktifis Kota Medan dan Mimbar Rakyat Anti Korupsi (MARAK SUMUT) mengatakan Pajak merupakan salah satu sumber pendatapan Daerah Kota Medan yang paling besar. Pendapatan dari pajak akan digunakan dalam pembangunan infrastruktur, keamanan Kota, pekerjaan publik, biaya operasional negara, dan lainnya. Dalam skala daerah disebut Pajak Daerah yang salah satu pendapatannya dari sektor pajak parkir.

Pajak Parkir adalah pajak yang dipungut bagi pihak yang menyediakan lahan parkir ataupun tempat penitipan kendaraan bermotor diluar badan jalan.  

"Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Medan lemah dalam pengawasan dari sektor Pajak Parkir dan kurangnya kesadaran Manjemen Hollywing yang sekarang Golden Tiger dan Gold Dragon melakukan kewajiban perpajakannya," pungkasnya.

Manajer Irfan saat di hubungi memblokir WA awak Media, begitu juga Kennedy Owner Golden Tiger dan Gold Dragon dan Manajer Madun tidak membalas pesan WA awak media saat di mintai tanggapannya.

Sebelumnya di beritakan Rahmadsyah Aktifis yang tergabung dalam Forum Aktifis Peduli Kota Medan dan Mimbar Rakyat Anti Korupsi Sumatera Utara meminta dan mendesak unit pemberantasan pungli (UPP) sapu bersih pungutan liar (Saber Pungli) Palas mengusut dugaan Pungli Parkir Valet di Hollywing yang sekarang menjadi Golden Tiger dan Gold Dragon

“Tim Saber Pungli sudah seharusnya mengetahui sejak dini dugaan Pungli di Lokasi Hiburan Malam Hollywing yang sekakarang menjadi Golden Tiger dan Gold Dragon yang sejak beroperasional dan di duga omsetnya ratusan juta bahkan Miliar,” ucap Rahmad, Minggu (12/2/2023)

Dirinya berharap Aparat Penegak Hukum (APH) khususnya UPP Saber Pungli Medan jangan tutup mata dan tutup telinga terhadap persoalan itu

“Berdasarkan Info yang kita terima bahwa Kutipan Valet Parkir di Hiburan Malam Hollywing yang sekarang menjadi Golden Tiger dan Gold Dragon tidak ada masuk ke Kas Pemko Medan melainkan ke Kantong Pribadi Oknum," katanya

Ia juga mengingatkan, persoalan dugaan pungli itu diduga kuat telah terjadi, sebab, apabila ini didiamkan maka kami akan melaksanakan Demo ke Hollywing yang sekarang menjadi  Golden Tiger dan Gold Dragon untuk itu, ia meminta dan berharap APH menindaklanjuti apa yang menjadi temuannya

"Tidak hanya dugaan pungli, namun adanya pidana perburuhan atas satpam yang bekerja di Hollywing yang sekarang Golden Tiger dan Gold Dragon oleh karena itu dalam waktu dekat dirinya bersama Aktifis lainnya akan melakukan Aksi Demo apabila aparat tidak menindak lanjuti temuan kami," katanya.**