100 Anggota DPRDSU Tak Tampak, Aktifis ini Sebut Gedung DPRDSU Jadi Rumah Hantu

100 Anggota DPRDSU Tak Tampak, Aktifis ini Sebut Gedung DPRDSU Jadi Rumah Hantu

Photo : Sofyan Humas Sekretariat DPRSU saat menerima Aksi RAKSAHUM SUMUT

Medan - Johan Merdeka Sebut Gedung DPRDSU Jadi Rumah Hantu karena tak satupun Anggota DPRD Medan yang mau menerima aksi RAKSAHUM Sumut di depan DPRDSU, Kamis (2/2/2023)

"Gedung DPRDSU sudah jadi Rumah Hantu, tak satupun Anggota DPRDSU yang mau menerima aksi kami bahkan tak satupun ada di dalam gedung Mewah itu," ungkapnya kesal

Sofyan Humas Sekretariat DPRDSU saat menerima Aksi RAKSAHUM SUMUT mengatakan tak satupun anggota DPRD yang hadir 

"Mereka sedang perjalanan dinas keluar, jadi tak ada satupun Anggota Dewan yang bisa menemui peserta Aksi, jadi kami akan menyampaikan apa yang menjadi tuntutan RAKSAHUM SUMUT ke Pimpinan, terima kasih sebelumnya," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus mengusut tuntas pembelian Medan Club yang dilakukan Pemprov Sumut seharga Rp457 miliar.

“KPK diminta mengusut pembelian lahan Medan Club oleh Pemprov Sumut yang ternyata masih ada sengketa dari Ahli Waris Kedatukan Suka Piring mengklaim lahan Medan Club milik mereka,” kata Korlap Rakyat Untuk Keadilan dan Supremasi Hukum (RAKSAHUM), Johan Merdeka, Kamis (2/2).

“Sehingga ada somasi kepada pengurus Medan Club yang ditembuskan juga Gubernur Sumatera Utara, Kanwil BPN Sumut serta Kakan BPN Kota Medan sebelum terjadinya pencairan awal sebesar Rp300 miliar,” ujarnya.

Johan mengungkapkan, diduga ada pemufakatan jahat dalam jual beli lahan Medan Club, sebab pengurus Medan Club bukan pemilik atau ahli waris. Sehingga dalam proses ini agar KPK dapat mengusut tuntas jual beli lahan Medan Club yang menggunakan uang rakyat senilai Rp457 miliar yang diduga tidak sesuai prosedur administrasi pertanahan.

“KPK juga harus memeriksa Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan pengurus Medan Club atas jual beli lahan yang diduga tidak sesuai prosedur,” ungkapnya seraya menegaskan RAKSAHUM akan terus mengawal dan mengawasi proses penggunaan anggaran oleh Gubernur Sumatera Utara atas pembelian lahan Medan Club.

“Menurut hemat kami pembelian lahan Medan Club belumlah begitu penting. Seharusnya anggaran sebesar Rp457 miliar bisa dialokasikan untuk peningkatan kesejahteraan rakyat dan pembangunan infrastruktur di pedalaman desa terpencil,” tegas Johan Merdeka.

Ia juga menambahkan DPRDSU juga terlibat dalam Pemufakatan Jahat tersebut

"Gubsu, DPRDSU, Pengurus Medan Club Di Duga Melakukan Pemufakatan Jahat untuk "Merampok" Uang Rakyat," pungkasnya.**