LBH HBB Sebut Ada Kejanggalan Terkait Kasus Kematian Alm. AIPDA Gusar Silaen Dan Terdapat Tanda Kekerasan Di Tubuhnya

Photo : LBH Horas Bangso Batak (HBB) menggelar Konferensi Pers di kantornya Jalan Bajak 2 Kota Medan, Selasa (31/1/2023)
Medan - Terkait kasus Kematian Alm. AIPDA Gusar Silaen tanggal 15 Januari 2023 di Rumahnya di Helvetia, Kota Medan, LBH Horas Bangso Batak (HBB) menggelar Konferensi Pers di kantornya Jalan Bajak 2 Kota Medan, Selasa (31/1/2023)
Tampak Hadir dalam Konferensi Pers tersebut :
Ketum HBB: Lamsiang Sitompul,SH., MH.
Ketua LBH HBB: Tomson Parapat, SH.
Sekretaris: Donald Lubis, SH.
Bendahara: Hengki Silaen, SH, MH.
Adapun Isi dari Keterangan Pers tersebut adalah sebagai berikut :
1. Aipda Gusar Silaen adalah anggota Polri Aktif yang bertugas di wilayah hukum Kepolisian Republik Indonesia Daerah Sunatera Utara Resort Binjai.
2. Waktu Kejadian pada hari Minggu tanggal 15 Januari 2023 sekitar pukul 11.00 Wib
3. Lokasi Kejadian di rumah korban lantai II Pintu kamar mandi, di jalan Pasar I Gang Aman No 16 Kelurahan Cinta Damai Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara
4. Penanganan kasus dalam proses penyidikan oleh Polsek Helvetia
5. Bukti - bukti berupa photo - photo dan video yang di peroleh langsung dari tempat kejadian perkara (TKP) kematian Almarhum AIPDA Gusar Silaen di temukan adanya dugaan kejanggalan kejanggalan yaitu :
a) Polisi Tubuh Almarhum Alm. Aipda Gusar Silaen (Korban) tergantung dengan tali rafia dan leher terikat dengan tali nilon dalam posisi longgar di depan pintu kamar mandi.
b) Tubuh Korban tergantung dan tidak melayang dengan posisi kaki tertekuk bersentuhan langsung lantai
c) Telapak tangan kanan dan kiri terlihat kotor
d) Dilantai ada darah segar dari jari kanan
e) Kaki kanan dan kiri korban terlihat kotor berlumpur padahal posisi korban dilantai dua dan tidak ada lumpur
f) Kaki kanan dan kiri korban nampak lebam
g) Kaki kanan dan kiri terlihat menempel darah yang sudah mengering
h) Kaki kanan terlihat luka terbuka dengan darah segar
i) Di antara sela - sela jari kanan korban terlihat luka dan darah
6. Berdasarkan dugaan kejanggalan - kejanggalan tersebut, sangat perlu di tindak lanjuti proses penyelidikan dan atau penyidikannya agar terungkap penyebab dan motif kematian korban
Pihak keluarga yang merupakan abang kandung korban, Gubben Silaen didampingi LBH Horas Bangso Batak (HBB) menyampaikan keberatan atas kematian Aipda GS karena dugaan kematian yang tidak wajar
Akan tetapi sebelumnya Gubben Silaen di dampingi LBH HBB sudah terlebih dahulu mempertanyakan hasil Autopsi dan Visum ke Rumah Sakit Bayangkari Medan, Keterangan dari Pihak Rumah Sakit yang langsung di sampaikan oleh Kepala RS Bayangkara Kombes Pol Nelson Situmorang agar berkordinasi langsung dengan penyidik Polsek Helvetia yang menangani dan masih menunggu juga hasil labforensik.
"Pihak penyidik Polsek Helvetia menghungi LBH HBB, Jumat 27 Januari 2023 dikarenakan dengan adanya Keberatan keluarga karena dugaan kematian yang tidak wajar, agar keluarga diperiksa sebagai saksi dihadapan penyidik," ungkap Lamsiang Sitompul Ketum HBB
Dirinya juga meminta kasus kematian AIPDA GS agar di ambil Alih Poldasu
"Kami menilai Kasat Reskrim Polrestabes Medan terlalu terburu buru menyatakan bahwa dugaan sementara bunuh diri, pemeriksaan awal di tubuhnya juga tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan, oleh karena itu kami meminta Kaplodasu mengambil alih kasus ini," katanya
Sebelumnya, Menurut Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa jasad anggota Polri ini ditemukan, pada Minggu (15/1/2023) kemarin.
"Iya, ada penemuan anggota Polri dalam keadaan meninggal dunia, kemarin," kata Fathir kepada Tribun-medan, Senin (16/1/2023).
Ia menuturkan, dugaan awal penyebab meninggalnya anggota polisi itu lantaran bunuh diri.
"Dugaan sementara bunuh diri, pemeriksaan awal di tubuhnya juga tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan," sebutnya.
Fathir menyampaikan, meski demikian pihak masih menunggu keterangan resmi dari pihak medis, untuk mengetahui pasti penyebab kematiannya.
"Sudah kami lakukan visum, tapi lengkapnya nanti kami sampaikan kita tunggu keterangan dari dokter," ungkapnya.
Lebih lanjut, dikatannya sejumlah ini tidak ada ditemuan kejanggalan di lokasi kejadian dan juga tubuh Aipda GS.
"Untuk sementara belum ada hal yang mencurigakan. Tidak ada tanda-tanda penganiayaan," pungkasnya.**