Tinggal di Masjid Jamik Medan Petisah, Jukir Miskin Bermarga Nasution Tak Pernah Dapat Bantuan Dari Pemko

Tinggal di Masjid Jamik Medan Petisah, Jukir Miskin Bermarga Nasution Tak Pernah Dapat Bantuan Dari Pemko

Photo : Ishak Nasution Wrga Jalan Taruma Kelurahan Petisah Tengah Kecamatan Medan Petisah Kota Medan

Medan - Ishak Nasution Warga Kelahiran Tahun 1960 yang sehari hari bekerja sebagai tukang parkir atau juru parkir (Jukir) dan tinggal di masjid jamik Jalan Taruma Kelurahan Petisah Tengah Kecamatan Medan Petisah ini mengaku tak pernah mendapat bantuan apapun Pemerintah, Minggu (22/1/2023)

"Tak pernah aku mendapat bantuan apapun dari Pemerintah, BPJS pun tak ada bang," ungkapnya

Lanjut Mak Pete ini mengatakan dirinya pernah berjalan kaki dari Masjid Jamik ke kantor Lurah Petisah Tengah hingga Dinas Sosial Kota Medan berharap mendapat bantuan dari Pemko Medan namun hingga saat ini tak juga mendapat bantuan dari Pemko Medan

"Aku berharap Pak Wali bisa memberikan bantuan dan memberi perhatiannya ke saya bang," katanya.

Berdasarkan Informasi yang di himpun awak media, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka kemiskinan di Sumatera Utara (Sumut) yang mencapai 1,27 jiwa pada Maret 2022. Dari angka itu, sebanyak 739,86 ribu jiwa merupakan masyarakat miskin yang tinggal di kota.

BPS mencatat, pada periode September 2021 hingga Maret 2022, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan meningkat sebanyak 14,82 ribu jiwa, sedangkan di perdesaan turun sebanyak 19,70 ribu jiwa menjadi 528,33 ribu jiwa. Pandemi COVID-19 menjadi salah satu penyebab bertambahnya warga miskin kota itu.

"Ini ada disparitas untuk desa-kota yang semakin besar. Ini tentunya jadi perhatian dari dampak pandemi COVID-19 yang mendisrupsi lapangan pekerjaan atau pun sumber penghasilan di perkotaan lebih terasa dampaknya," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Nurul Hasanudin di Medan, Jumat (15/7/2022).

Adapun persentase angka penduduk miskin yang tinggal di kota mencapai 8,76 persen, lebih besar dibanding penduduk miskin pedesaan sebesar 7,98 persen.

"Tentunya di desa kita pahami dari sektor pertanian yang masih mampu menopang kesejahteraan rumah tangga," tutur Nurul.

Secara makro, angka kemiskinan di Sumut pada Maret 2022 mencapai 8,42 persen dari total jumlah penduduk. Angka ini menurun dibanding posisi September 2021 yang mencapai angka 8,68 persen. Sebagai perbandingan, angka kemiskinan pada Maret 2021 bahkan mencapai 9,01 persen.**