Sosok Lailatul Badri Politisi Perempuan Nasdem Medan Dan Sikapnya Terkait Sistem Pemilu 2024

Sosok Lailatul Badri Politisi Perempuan Nasdem Medan Dan Sikapnya Terkait Sistem Pemilu 2024

Photo : Lailatul Badri Politisi Perempuan Partai Nasdem Kota Medan

Medan - Lailatul Badri Politisi Perempuan Asal Nasdem ini menyoroti usulan perubahan sistem pemilu yang akan digunakan dalam penyelenggaraan Pemilu 2024, yaitu dari Sistem Proporsional Terbuka kembali menjadi Sistem Proporsional Tertutup. Diketahui, usulan tersebut merupakan bagian dari judicial review atau uji materi mengenai Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu) terkait Sistem Proporsional Terbuka.

Pengajuan uji materi tersebut saat ini tengah diajukan oleh sejumlah pihak ke Mahkamah Konstitusi (MK). Polemik ini pun menuai pro dan kontra, di mana delapan partai politik yang ada di parlemen menolak dengan tegas pemberlakuan kembali Sistem Proporsional Tertutup.

Dengan brand dan karakter kuat partainya, Lailatul Badri tegas menyatakan sikap soal sistem pemilu 2024. Inilah cukilan kisah politisi wanita, menolak narsis, berjanji selalu mengadvokasi kepentingan warga Medan. 

"Sistem coblos partai rentan jadi ajang rakyat membeli kucing dalam karung," tulis Lela, sapaan akrab Lailatul Badri, via pesan WhatsApp, pada awak media kamis (19/1/2023), andai Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan sistem Pileg  2024 digelar secara  proporsional tertutup. 

Lanjut Lailatul Badri mengatakan bahwa

Sistem Proporsional Tertutup membuat rakyat tidak bisa mengetahui kredibilitas calon wakilnya.

 "Setiap warga negara juga tidak punya peluang mencalonkan diri. Akibat kemunduran atas hasil reformasi itu, saya rasa mayoritas rakyat masih menginginkan pemilu dengan sistem proposional terbuka," katanya

Bicara terkait gugatan uji sistem proporsional terbuka yang kini tengah digodok MK, siapa sebenarnya Lela?

Sosok Politisi Perempuan ini memang anyar di panggung politik lokal. Kehadirannya baru tercatat 5 tahun terakhir. Pun masih paruh dasawarsa, suaranya soal kepentingan publik eksis terdengar, terutama di 3 wilayah kecamatan : Medan Timur, Medan Perjuangan, dan Medan Tembung. Eksistensi itulah yang kemudian mengantarnya menjadi Wakil Ketua Partai NasDem Kota Medan.

Bersama gerakan me-recovery citra wakil rakyat yang lama babak belur karena korupsi, Lela kini tengah ikhtiar menuju tarung pemilihan legislatif Kota Medan, 14 Februari 2024. Karena misi itu pula, politik baginya cara mendistribusikan keadilan.

"Zaman sudah berubah. Untuk membangun bangsa, politisi sekarang harus fastabiqul khairat," kata Lela, Oktober 2022, seiring mendaftar ke Partai NasDem sebagai calon legislatif DPRD Medan periode 2024-2029.**