Aktivis Angkat Bicara

Warga Minta Pemkab Bengkalis Tutup Akses Lewat Truk Pengangkut CPO PT Gora, Djalil: Jalan Kami Takut Rusak Lagi

Warga Minta Pemkab Bengkalis Tutup Akses Lewat Truk Pengangkut CPO PT Gora, Djalil: Jalan Kami Takut Rusak Lagi

Kabar Duri - Diketahui Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Perkebunan dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) pada Hari Jumat 4 November 2022 lalu telah menegakkan plang penghentian sementara seluruh kegiatan Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS), PT Gora Mandau Sawit (GMS) yang berlokasi di Jalan Sukajadi, Desa Harapan Baru, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.

Namun kabarnya pihak perusahaan PMKS PT GMS tetap membandel atas Plang yang sudah dipasang oleh Pemkab Bengkalis, terlihat mereka masih beroperasi seperti biasanya seakan tidak mengindahkan sanksi yang telah diberikan.

Bahkan saat ini masih terlihat juga Plang yang sudah dipasang Pemkab Bengkalis tersebut yang berada didalam ditutup oleh Perusahaan PMKS PT. GMS menggunakan terpal berwarna biru dan terlihat mereka juga tidak menghargai isi sanksi yang sudah tertera di dalam Plang.

Bukan itu saja belasan truk pengangkut CPO yang keluar dari Pabrik Minyak Kelapa Sawit PT Gora Mandau Sawit (GMS) yang beroperasi sangat meresahkan dan tetap berjalan di Desa Harapan Baru, sehingga warga meradang.

Akibat meresahkan itu masyarakat KUD Kelurahan Talang Mandi, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau, Rabu (18/01/23) melakukan aksi dengan menyetop truk perusahan tersebut.

Penyetopan ini dilakukan karena warga tidak ingin jalan yang sudah di aspal tiga bulan yang lalu oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis hancur lagi dikarenakan beratnya muatan truck CPO yang sering melewati jalan tersebut.

Saat dikonfirmasi media warga di lokasi itu Jdalil menyebut, "penyetopan truk kami lakukan, karena 10 hari sebelumnya kami sudah menyampaikan surat kepada pihak Perusahaan PMKS PT. GMS, tapi sampai saat ini tidak ada jawaban”.

"Kami sudah lama menunggu jalan ini supaya bagus, sekarang sudah di beri Pemerintah Daerah, jadi kami menjaga jalan ini biar jangan hancur secepatnya," ucap Djalil.

Ustad di Masjid sekitar PMKS PT GMS, Ja’afar Hasibuan, S.Pdi saat ditemui menyebutkan juga sangat geram dengan pihak perusahaan yang tidak acuh dengan warga setempat dan mau memikirkan keuntungan saja. 

"Saya juga selain permasalahan ini, kami juga terkena imbas terkait limbah dari PMKS PT GMS dan kita berharap kepada Pemerintah agar mengambil tindakan tegas dengan perusahaan bandel seperti ini, Karena kita juga melihat Papan Plang penyegelan juga ditutup oleh mereka," ujarnya singkat. 

Katanya, “kami juga sepakat dari Warga setempat, disebutkannya, meminta kepada Pemerintah Kabupaten Bengkalis agar Perusahaan PMKS PT GMS ditutup segala bentuk Operasional karena kemanfaatkanya untuk kami juga tidak ada”.

“selain Jalan rusak juga tetapi merasakan dampak pencemaran limbah,” katanya.

"Kami hanya mendapatkan dampak imbas limbah dan Jalan yang baru diperbaiki oleh Pemerintah Kabupaten Bengkalis kurang lebih sudah 3 bulan rusak karena mobil pengangkut CPO untuk itu kami sangat mendukung Pemerintah menutup habis PMKS PT GMS agar tidak beroperasi lagi," tegasnya. 

Lurah Talang Mandi Benny saat ditemui dikantornya mengatakan sampai saat ini, sudah mengetahui dan sudah ada koordinasi masyarakat yang melakukan penyetopan truk CPO yang bertonase lebih yang melewati khusus jalan di KUD dari PMKS PT. GMS. 

"Kita menghimbau kepada masyarakat dalam melakukan penyetopan jangan sampai melakukan tindakan anarkis, pengrusakan terhadap unit dari PT.Gora yang melintas di jalan KUD," ujarnya.

Dikatakan Benny, dari keterangan masyarakat KUD penyetopan tersebut tidak ada kepentingan lain itu murni untuk menjaga agar jalan yang sudah bagus tidak terjadi kerusakan lagi.

"Jadi kita dari Kelurahan Talang Mandi sudah melakukan pertemuan dengan masyarakat KUD. Dan kita juga sudah memberitahu kepada PT.GMS untuk unit yang bertonase tinggi jangan melintas di jalan KUD. Jadi tidak ada indikasi lain dari masyarakat dalam penyetopan ini," tuturnya. 

Sementara itu Kepala Desa Harapan Baru, Kecamatan Mandau, Tarmin saat dihubungi juga membenarkan atas adanya aksi  tersebut dari warga gabungan dari Kelurahan Talang Mandi.

"Kemarin pihak perusahaan PMKS PT GMS ada menghubungi kita meminta untuk dikondisikan setelah itu saya juga menjelaskan kapan ada waktu untuk pertemuan dengan warga karena kami juga pihak Desa tidak bisa juga melarang atas aksi penyetopan ini," terangnya.

Pihak Perusahaan PMKS PT GMS, diutarakannya, juga meminta waktu  melakukan pertemuan dengan warga untuk membahas permasalahan saat ini. 

"Ya kita dari pihak Pemerintah Desa Harapan Baru juga tidak bisa bicara banyak atas permasalahan ini karena menunggu dari pihak perusahaan PMKS PT GMS agar bertemu dengan warga," pungkasnya.

Terkait penghentian sementara seluruh kegiatan Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS), PT Gora Mandau Sawit (GMS) yang saat ini perusahaan “membandel” membuat aktivis lingkungan dari Yayasan Sahabat Alam Raya (Sahara) Batara Harahap, angkat bicara.

“Kalau sudah diminta pemerintah menghentikan operasional untuk sementara seharusnya PT GMS jangan membandel lah,” kata Direktur Sahara ini.**