Tri Rismaharini Bawa Sampel Air Daerah Sendang yang Diduga Sebagai Pemicu Disabilitas

Tri Rismaharini Bawa Sampel Air Daerah Sendang yang Diduga Sebagai Pemicu Disabilitas

Kabar Tulungagung - Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini, membawa sampel air di wilayah Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung yang diduga sebagai pemicu anak disabilitas untuk diuji di laboratorium karena prihatin dan kaget dengan relatif banyaknya penyandang disabilitas di daerah itu.

“Pasti ada penyebabnya. Apakah itu harus dicari penyebabnya apa itu,” ujar Mensos Risma usai memberikan bantuan pada puluhan penyandang disabilitas di Balai Desa Krosok Kecamatan Sendang pada Sabtu (14/1/22).

Sebelumnya, Mensos Risma menyerahkan secara simbolis bantuan pada 98 warga penyandang disabilitas. Bantuan tersebut berupa paket sembako, alat bantu mobilisasi, peralatan sarana pendidikan dan bantuan kewirausahaan. Nilainya secara keseluruhan mencapai hampir Rp 1 miliar atau tepatnya Rp 876 juta.

Hadir dalam acara penyerahan bantuan asistensi rehabilitasi sosial (Atensi) ini anggota Komisi V DPR RI, Sri Rahayu. Selain juga di antaranya Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, Wakil Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo dan Ketua DPRD Tulungagung, Marsono.

Dalam sambutannya, mantan Wali Kota Surabaya ini sempat meminta penyandang disabilitas tidak mudah menyerah. Bahkan ia meminta pula untuk lebih berprestasi dengan mendorong kelebihan masing-masing.

Menurut Risma, di wilayah tersebut diketahui banyak warganya yang menyandang disabilitas. Tidak hanya fisik, tetapi juga ada yang tuna rungu, tuna netra, tuna grahita dan lainnya. Karena itu perlu dicari penyebabnya.

“Saya punya pengalaman terjadi di Surabaya. Kemudian kita treatment, waktu itu karena air. Tapi kita tidak tahu yang di sini (Sendang) sekarang penyebabnya apa. Saya akan coba air dulu kita tes, apa ada kandungan merkurinya di air itu, apakah ada kandungan besinya atau zat lainnya yang membuat kondisi itu disabilitas. Ini baru mau saya cek,” paparnya.

Selain itu, lanjut Mensos Risma, penyebab terjadinya anak menjadi disabilitas ditengarai akibat pernikahan dini. “Karena pernikahan dini secara fisik belum siap. Kemudian secara mental mereka juga belum siap. Akhirnya keduanya berakibat pada kondisi puta putrinya. Kita berharap tidak ada lagi pernikahan dini dan ini bisa dicegah,” tuturnya.**