Dedek Ray: Kita Kalau Setan Jangan Bicara Lingkaran Setan

Dedek Ray: Kita Kalau Setan Jangan Bicara Lingkaran Setan

Photo : Ketua DPD Barisan Pemuda Nusantara Sumatera Utara (Bapera Sumut) Abdul Rahman

Medan - Ketua DPD Barisan Pemuda Nusantara Sumatera Utara (Bapera Sumut) Abdul Rahman sangat prihatin dengan kondisi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirtanadi yang disebut seperti lingkaran setan.

Padahal, Perumda Tirtanadi ini merupakan badan usaha milik daerah (BUMD) milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) yang sangat penting.

"Kita kalau setan jangan bicara lingkaran setan. Ceritalah yang baik baik saja, biar kita tidak dianggap setan juga," ucap Abdul Rahman di Medan, Selasa.(10/1/ 2023)

Abdul Rahman yang akrab disapa Dedek Ray ini sangat simpati dengan proses seleksi karyawan Perumda Tirtanadi yang bertujuan untuk mengihilangkan lingkaran setan yang seperti disebutkan oleh Wakil Ketua DPRD Sumut Irham Buana Nasution.

"Yang saya tahu, proses seleksi karyawan Perumda Tirtanadi itu sangat transparan. Tim seleksi yang ditunjuk pun sangat profesional dari USU. Jadi saya yakin lingkaran setan itu tidak akan berkembang di dalam Tirtanadi, kalau berkembangnya di luar, itulah setan yang sebenarnya," beber kader Partai Golkar ini.

Wakil Ketua Umum DPP AMPI ini juga sangat menyesalkan pernyataan Wakil Ketua DPRD Sumut Irham Buana Nasution yang mengatakan Perumda Tirtanadi seperti lingkaran setan.

"Sebagai Wakil Ketua DPRD Sumut, seharusnya Irham Buana bisa lebih arif dan bijaksana berbicara di media. Kan itu (Tirtanadi) BUMD nya milik Pemprovsu. Apa Irham Buana lupa diri, diakan itu masih masih makan gaji dari APBD. Tirtanadi itu kan penyumbang PAD, jadi paham la kita ini sudah," tandas Dedek Ray.

Dedek Ray pun memastikan tidak ada pencopotan terhadap Direktur Utama Perumda Tirtanadi Kabir Bedi, seperti yang diinginkan Wakil Ketua DPRD Sumut Irham Buana Nasution. 

"Irham Buana itu mimpi minta copot Kabir Bedi," tegasnya

Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua DPRD Sumut Irham Buana Nasution kepada wartawan mengatakan, tradisi pegawai Perumda Tirtanadi yang berasal dari kalangan keluarga pegawai maupun pejabat internal merupakan hal yang sudah harus ditinggalkan.

Selama ini menurutnya, tradisi seperti ini sepertinya terus berjalan karena tidak ada yang menyoroti.

"Dalam kacamata kami, Tirtanadi ini seperti lingkaran setan yang kemudian seleksi dan rekrutmen hanya di lingkaran mereka saja. Sudah menjadi rahasia umum, kakeknya pegawai tirtanadi maka cucunya berpeluang disana, ini tradisi kolonial yang harus dikikis habis," ujarnya, Rabu, (4/1/2023).**