LKLH Langkat : Kejari Langkat Belum Layak Juara 1 Se-Sumut Bidang Pidum, Cabjari Langkat Dii P.Brandan Juga Belum Layak

LKLH Langkat : Kejari Langkat Belum Layak Juara 1 Se-Sumut Bidang Pidum, Cabjari Langkat Dii P.Brandan Juga Belum Layak

Photo : Zulham Efendi Ketua Lembaga Konservasi Lingkungan Hidup Langkat (LKLH)

Langkat - Berdasarkan Informasi yang di himpun awak media Kejaksaan Negeri Langkat dan Cabang Kejari Langkat Pangkalan Brandan meraih berbagai  penghargaan. 

Kejaksaan Negeri Langkat meraih Piagam Penghargaan Peringkat 1 se-Sumut dari Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara Dalam Pencapaian Kinerja Dan Prestasi Bidang Pidana Umum Tahun 2022.

Kajari Langkat Mei Abeto juga menyampaikan bahwa Cabjari Langkat di Pangkalan Brandan mendapatkan beberapa prestasi yang membanggakan, yakni mendapatkan 4 Piagam Penghargaan dari Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara berupa ;

1. Peringkat 1 dalam Capaian Kinerja dan Prestasi Bidang Pidana Khusus Tahun 2022.

2. Peringkat 1 dalam Capaian Kinerja dan Prestasi Bidang Pembinaan Tahun 2022

3. Peringkat 2 dalam Capaian Kinerja dan Prestasi Bidang Intelijen Tahun 2022

4. Peringkat 3 dalam Capaian Kinerja dan Prestasi Bidang Pidana Umum tahun 2022.

Zulham Effendi Ketua Lembaga Konservasi Lingkungan Hidup (LKLH Langkat)  mengatakan bahwa Kejari Langkat Belum Layak Meraih Juara 1 Se-Sumut bidang Pidum, begitu juga dengan Cabjari Langkat di P.Brandan Juga Belum Layak mendapat penghargaan.

Apa yang di sampaikan Zulham bukan tanpa alasan, bahwa menurutnya Kinerja Kejari Langkat masih belum maksimal dalam pemberantasan Mafia Tanah yang ada di Langkat khususnya perkara PT Rapolta yakni Sumber Tani Makmur, Senin (2/12/2022)

"Belum layak mereka mendapat penghargaan, saya nak jumpa jaksanya aja tak pernah dapat, alias menghindar terus, yang mau saya komfir cuma dikit aja, sejauh mana Kerja mereka merespon Mafia -mafia Tanah  yang ada di Langkat khususnya PT. Rapolta yakni STM ( sumber tani makmur ) yang tak jelas sampai sekarang," ungkapnya

Zulham juga mengatakan belum lagi terkait persoalan Dana Desa

"Bayangkan saja setahun tu sekitar 130 juta yang di anggarkan untuk mereka di tambah lagi yang sekarang ada pulak lagi Rp.50 juta untuk ketahanan pangan yang di buat judul oleh mereka, kemudian kali kan 240 desa se kabupaten langkat, berapa milyar tu, yang nahankan masyarakat bawah sebab Dananya di pakein semua untuk kegiatan - kegiatan yang jauh dari manfaat alias hambur-hambur kan uang saja," jelasnya

Lanjut Zulham mengatakan bahwa dirinya sangat menyayangkan para kepala desa yang jarang mau membantah

"Para kades tidak berani berani bersuara, baik yang sudah tidak menjabat apalagi yang masih menjabat, di duga semua bisu teredam oleh ketakutan sendiri, ditambah lagi memang iman yang memang tipis dalam masalah itu, kalau Langkat sampai sebegitu banyaknya penghargaan sementara bagi kami masyarakat Langkat belum merasa layak, berarti sinyal di tempat lain makin parah dari langkat dong," pungkas Ketua LKLH Langkat ini berceloteh sambil tersenyum tipis. **