Dugaan Modus Baru, Aktifis Buruh : Pembelian Medan Club Senilai 600 M Diduga “Rampok” Uang Rakyat

Dugaan Modus Baru, Aktifis Buruh :  Pembelian Medan Club Senilai 600 M Diduga “Rampok” Uang Rakyat

Photo : Izhar Daulay Aktifis Buruh Sumut

Medan - Pembelian Medan Club senilai Rp. 600 Milar di tolak Aktifis Buruh ini karena dinilai melukai hati rakyat miskin Kota Medan

Izhar Daulay mengatakan Edy Rahmayadi tidak memiliki sense of Crise karena membeli Medan Club di saat rakyat baru saja pulih pasca pandemi, Rabu (21/12/2022)

"Pembelian Medan Club senilai Rp 600 Milyar melukai hati rakyat miskin di Sumatera Utara, apa urgensinya bagi kesejahteraan rakyat pembelian tersebut," ungkapnya kesal

Lanjut Izhar Daulay alasan pembelian Medan Club untuk perluasan Kantor Gubernur Sumatera Utara sangat tidak masuk akal, karena di era Syamsul Arifin menjabat Gubernur Sumatera Utara sudah ada lahan yang di beli dan di bayar ke Menteri Keuangan melalui PTPN 2 untuk kantor Gubernur Sumut di Jalan Pancing

"Sudahilah mengakali uang rakyat, untuk kepentingan siapa pembelian Medan Club senilai Rp 600 Miliar, atau jangan - jangan ini di duga Modus baru untuk ngerampok uang rakyat," ujarnya

Izhar Daulay juga meminta KPK untuk memantau pembelian Medan Club senilai Rp 600 Milyar karena di duga ada pemufakatan jahat dan berbau korupsi

"Kita berharap KPK turun ke Sumatera Utara untuk memantau Pembelian Medan Club senilai Rp 600 Milyar," pungkasnya 

Menutup keterangannya persnya, Izhar Daulay mengatakan dirinya siap turun ke jalan Bersama Aktifis Buruh yang tergabung Di Federasi Serikat Pekerja Multi Sektor (FSPMS SUMUT) untuk Menolak Pembelian Pemprovsu oleh Medan Club

"Kita siap turun ke jalan bersama elemen masyarakat untuk meminta Gubsu membatalkan pembelian Medan Club yang di duga menghambur uang rakyat pasca pandemi," pungkasnya. **