SURAT TERBUKA UNTUK RAKYAT SUMUT

Bahagian Ketiga - Dari Meseum Tembakau Jember, Akarnya Di Sumut, Buahnya Di Jawa Timur

Bahagian Ketiga - Dari Meseum Tembakau Jember, Akarnya Di Sumut, Buahnya Di Jawa Timur

Photo : Meseum Tembakau Jember

Medan - Tembakau Deli sebagai Cultur Heritage, Dapatkah Jaya Kembali? (Bahagian Ketiga)

Lewat surat ini, kiranya budaya perkebunan di era digital, era milenial, era IOT dan Teknologi 4.0 bisa Kembali bangkit. 

Kekayaan exotic dan Endemik komoditi perkebunan Sumatera Utara kita harap tidak kalah dengan daerah lain. 

Banyak nama planter pencipta sejarah yang masih hidup dan kaya pengalaman sebagai narasumber. Deretan nama senioren antara lain ;  Bapak Soedja’i  Kartasasmita, Bpk Abdul Ghani, Bpk Andi Suwignyo, masih masih sangat  energik . Generasi senior berikut ;  Bapak Dahlan Harahap, Joefly Bachruni, Ponten Naibaho, Isman Nuriadi, Razali Ishak, Fauzy Yusuf, Atas Wijayanto, Mino Lesmana, Kacuk Sumarto, Edwin Lubis, Tumpal Siregar, Karyudi, dan lain lain yang masih punya idealisme dan diakui  dunia Perkebunan nasional. 

Disamping para Planter, ada pemikir, para dosen di pelbagai Universitas di Sumatera Utara yang tidak berhenti sebagai testimony tentang Tembakau. 

Prof. Budi Agustono (sejarawan), dalam perjalanan ke Belanda baru-baru ini sempat memotret Jalan Nienhuis di kota Medan yang gambarnya ada di Museum negeri Belanda. 

Pemikir dan Anthropolog seperti Bapak Yance Wirtjes, Dini Usman, Warjio  adalah pengamat sosial yang terus mencatat perhatikan dinamika sosial budaya perkebunan, termasuk Tembakau Deli. 

Kepada mereka, diharapkan Kejayaan Tembakau Deli dapat Kembali.

Kini  disamping sejarawan dan Anthropolog, banyak seniman daerah mencatat dan merindukan kejayaan Tembakau lewat kreatifitasnya. 

Para Perupa Medan merekam tembakau dan denyut dunia perkebunan melalui tarikan cat diatas kanvas. Lewat seni rupa “KEJAYAAN” tembakau, nuansa insan perkebunan, coba dibangkitkan.

Bilang saja, Suhandono Hadi perupa Senior Medan dan kawan-kawan budayawan tak berhenti memikirkan Langkah  “RENAISSANCE”  Tembakau Deli, dan Komoditi Perkebunan di Sumatera Utara.

Patut pula dicatat, orang-orang terpandang yang telah berdedikasi membangun Museum. Sosial budaya Planter selalu tersimpan didalamnya. Gallery RAHMAT di Jalan S.Parman sebuah kebanggaan kota Medan yang dibangun Rahmatshah untuk sarana Pendidikan dan literasi kepada generasi muda.

Sebagai penutup, beberapa kata kunci ; Literasi Tembakau Deli, Revitalisasi, Mindset Revolution, Story Telling, IOT, Network, Share of Experience, Renaissance, Triple Helix, diyakini bisa bangkitkan masyhur Tembakau Deli. 

Kalau  Tembakau Deli bisa harumkan nama Jember, Jawa Timur. Tembakau Deli bisa Hidupkan Ekonomi petani Jawa Timur, jika Tembakau Deli Bisa di Budayakan di Jawa Timur, Kalau expert  (Doktor, Professor) tetap exist di Jawa Timur.

Pasti lah Sumatera Utara  BISA ! Sumatera Utara BISA tidak hanya Tembakau di MUSEUM, tetapi juga ada  dan hidup Di LAPANGAN NYATA.
Pohon Tembakau , hendaknya TIDAK HANYA ADA DI LOGO PROPINSI, UNIVERSITAS SUMATERA UTARA  DAN PSMS. Tapi benar-benar ADA dalam Kenyataan Budaya Agraris Sumatera Utara. Membuat negeri bermartabat. Membuat Tembakau dan Perkebunan di Deli HEBAT.

Medan  17 Desember 2022

Tertanda,

SOEKIRMAN
Ketua Komite Seni Budaya Nasional (KSBN) Sumut
Penulis Buku Onderneming Van Sumatera (OVS)