RAKSAHUM SUMUT Kunjungi NA Warga Miskin Korban Kekerasan Terhadap Anak, Minta Polrestabes Medan Tangkap Pelaku

RAKSAHUM SUMUT Kunjungi NA Warga Miskin Korban Kekerasan Terhadap Anak, Minta Polrestabes Medan Tangkap Pelaku

Photo : Johan Merdeka Ketua RAKSAHUM SUMUT dan Bhoy saat melakukan kunjungan ke korban kekerasan terhadap anak

Medan - Rakyat untuk Keadilan dan Supremasi Hukum Sumatera Utara (RAKSAHUM SUMUT) kunjungi keluarga Korban kekerasan terhadap anak,  Minggu (18/12/2022)

Johan Merdeka dan Bhoy mengatakan bahwa RAKSAHUM sangat prihatin atas aoa yang dialami korban dan meminta Kapolrestabes Medan untuk menangkap pelaku

"Kita berharap Kapolrestabes Medan agar menangkap pelaku karena laporannya sudah tujuh bulan lamanya," ungkapnya

Selain itu Johan Merdeka juga mendukung Polri Presisi yaitu dengan memberi kepastian hukum kepada korban

"Jangan sampai lamanya kasus ini bisa menjatuhkan citra institusi kepolisian di mata masyarakat, dan berharap Polri Presisi bisa terwujud," ujarnya

Sebelumnya di beritakan Sambil menangis Nezza Syafitri (33) Warga Jalan Seto No 5 Kelurahan Tegal Sari Kecamatan Medan Area Kota Medan menceritakan kepada awak media kejadian kekerasan Terhadap anaknya NA (14) yang masih duduk di kelas satu SMK yang terjadi pada hari Rabu (29/6/2022), tempat kejadian Jalan Bromo Gang Sentosa, Tegal Sari 2 Medan Area di duga di lakukan oleh Winda Butar - Butar

Nezza yang bekerja tak tetap kadang bekerja sebagai badut jalanan ini yang juga pernerima Program Keluarga Harapan (PKH)  mengatakan bahwa laporannya dengan Tanda Bukti Lapor No : STTLP/2081/2022/SPKT/POLRESTABES MEDAN/POLDA SUMATERA UTARA pada tanggal 29 Juni 2022, mangkrak sudah enam bulan di Polrestabes Medan dan pelakunya hingga kini tak di tangkap, Senin (13/12/2022)

"Sudah 6 bulan laporanku di Polrestabes Medan,  namun hingga saat ini pelaku tak di tangkap," ungkapnya.

Dirinya menjelaskan bahwa persoalan ini berawal dari kasus anaknya yang di perkosa oleh adiknya pelaku yaitu Winda Butar - Butar dan adik pelaku kini sudah menjalani masa hukumannya

"Ini berawal dari kasus pemorkasaan yang di lakukan adiknya Winda Butar Butar terhadap anakku bang," jelasnya

Lanjut Nezza mengatakan Winda tidak senang karena adiknya di tuduh melakukan pemerkosaan kemudian melakukan kekerasaan terhadap anakku, bukan itu saja bahkan keluarganya mau bertanggung jawab asal anaknya mau pindah agama ke agama Kristen

"Sudahlah anakku di perkosa adiknya, di suruh pindah agama mau di baptis, bahkan kakaknya melakukan kekerasan terhadap," ucapnya sedih sambil mengusap air mata

Dirinya berharap Kapolrestabes Medan segera menangkap pelaku yang masih berkeliaran dengan bebas tanpa ada merasa bersalah

"Demi Keadilan dan Tegaknya Supremasi Hukum yang mana POLRI Presisi, saya berharap Kapolrestabes Medan menangkap pelaku kekerasan terhadap anak saya," pungkasnya.**