Orasi Politik Lokot di Rapimda Partai Demokrat Sumut Dapat Tanggapan Wantim

Orasi Politik Lokot di Rapimda Partai Demokrat Sumut Dapat Tanggapan Wantim

Photo : Ketua DPD Partai Demokrat Sumut Muhammad Lokot Nasution

Medan - Orasi politik Ketua DPD Partai Demokrat Sumut Muhammad Lokot Nasution di hadapan ratusan pengurus provinsi dan 33 kabupaten kota pada pembukaan rapat pimpinan daerah (Rapimda), Rabu 7 Desember 2022, mendapat tanggapan dewan pertimbangan (Wantim) Muhammad Yusuf Tambunan. Yusuf menilai Lokot Nasution terlalu berlebihan dalam orasinya.

"Mengutip dari pembicaraan Ketua DPD Partai Demokrat Muhammad Lokot Nasution yang bergelar Datok Indera Muda Satria Diraja, ada kesan dalam arahannya pada pembukaan Rapimda di Hotel Four Foint Medan dengan bahasa tubuh politik, saudara Lokot Nasution seolah menerima dari partai yang sudah mendeklerasikan Calon Presiden RI dan para kader beramai-ramai harus berpacu dengan waktu melakukan perubahan dan perbaikan," ungkap anggota Wantim DPD Partai Demokrat Sumut Muhammad Yusuf Tambunan dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Kamis 8 Desember 2022.

Menurut Yusuf, langkah dan sikap yang dipertontonkan Lokot Nasution tersebut di acara rapimda terkesan fulgar. Lokot Nasution selaku Ketua DPD Partai Demokrat Sumut sejatinya harus intensif membangun hubungan yang harmonis dalam kontek arah koalisi permanen menghantarkan pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden ARB - AHY.

"Kami pikir tidak perlulah saudara Lokot Nasution seperti itu, terkesan sintementil berlebihan menegaskan kata istilah 'Perobahan dan Perbaikan' adalah siapa pun bisa untuk berbuat dan mengapresiasikan diri untuk maju dan berbuat, serta tidak ada yang bisa membatasi di era degitalisasi ini," katanya.

Yusuf pun meminta Lokot Nasution agar memperkuat kosolidasi partai sampai ke tingkat anak ranting, karena sampai saat ini kondisi Partai Demokrat tidak seperti yang terdengar sampai ke DPP Partai Demokrat.

"Lokot Nasution seharusnya bisa berinovasi menjalankan roda Partai Demokrat di Sumut dengan berkompetisi secara dinamis dan fair dengan partai lain. Bukannya mencibir pada hal hal yang tidak pada tempatnya, yang bisa menimbulkan ketidakharmonisan dengan kelompok tertentu," tutup Yusuf Tambunan.**