Menlu Retno; Ada Proses Negosiasi Panjang Dibalik Kesepakatan Para Pemimpin G20

Menlu Retno; Ada Proses Negosiasi Panjang Dibalik Kesepakatan Para Pemimpin G20

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya mengungkapkan pembahasan G20 Bali Leaders' Declaration berlangsung alot. Salah satu yang menjadi perdebatan adalah tentang perang di Ukraina.

Dalam dokumen deklarasi pemimpin G20 Bali yang dilihat detikcom, poin tentang kecaman terhadap perang di Ukraina itu ada di paragraf 3. Para pemimpin G20 sangat menyesalkan invasi Rusia ke Ukraina.

"Sebagian besar anggota mengutuk keras perang di Ukraina dan menekankan hal itu telah menyebabkan penderitaan manusia yang luar biasa dan memperburuk kerentanan yang ada dalam ekonomi global-menghambat pertumbuhan, meningkatkan inflasi, mengganggu pasokan rantai, meningkatkan kerawanan energi dan pangan, dan meningkatkan risiko stabilitas keuangan," demikian bunyi poin ketiga dalam deklarasi pemimpin G20 Bali.

“Ada proses negosiasi panjang di balik kesepakatan para pemimpin itu,”  demikian kata Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno LP Marsudi dalam KTT G20 Bali Leaders' Declaration disepakati oleh semua anggota G20.

"Nah oleh karena kita harus menyepakati semua, maka diperlukan negosiasi yang sangat panjang. Jadi bisa bayangkan bahwa kita melakukan negosiasi sampai beberapa kali putaran, putaran terakhir dilakukan mulai tanggal 10 November sampai 14 November," kata Retno dalam jumpa pers di Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11/22).

Retno menjelaskan, dalam proses negosiasi itu, pembahasan di tingkat negosiator kadang-kadang mandek. Negosiator selanjutnya menyerahkan mandat itu ke pihak yang lebih tinggi.

"Oleh karena itu, dari tanggal 10 sampai 14, saya banyak sekali melakukan komunikasi dengan para menteri luar negeri agar kita dapat menyepakati," ujar Retno.

Retno menyebutkan pembahasan alot tak hanya terkait perang di Ukraina. Namun, menurut Retno, pembahasan beberapa poin deklarasi lain juga tak mudah disepakati.

"Kalau tadi kita sampaikan bahwa deklarasi atau paragraf mengenai masalah geopolitik atau tepatnya Ukraina sulit, bukan berarti paragraf yang lain mudah. Paragraf yang lain tidak juga mudah. Kalau mudah mungkin negosiasinya sudah selesai dari kapan-kapan," imbuh Retno.

Di tengah kondisi itu, Retno mengatakan Indonesia diuntungkan karena mendapatkan kepercayaan dari semua negara. Keraguan sejumlah pihak soal terwujudnya deklarasi KTT G20 Bali pun terpatahkan.

"Jadi Pak Presiden juga mengatakan bahwa di awal semua orang pesimis, tidak ada yang yakin bahwa deklarasi dapat dihasilkan dan alhamdulillah Indonesia dapat mencapainya," imbuh Retno.**