Akses Jalan RKT RAPP Dituding "Dalang" Masuknya Perambah Babat TNTN, SALAMBA; Menteri Tolong Tegur

Akses Jalan RKT RAPP Dituding "Dalang" Masuknya Perambah Babat TNTN, SALAMBA; Menteri Tolong Tegur

Pelalawan - Jelang dibicarakannya penyelamatan lingkungan khususnya kerusakan alam di Riau, Presiden Joko Widodo (Jokowi) selayaknya melirik Taman Nasional Tesso Nilo (BTNTN) yang merupakan kawasan konservasi untuk pelestarian ekosistem di tiga Kabupaten di Riau itu, pasalnya saat ini TNTN terancam gundul oleh perambah guna dijadikan lahan sawit.

Ketua Sahabat Alam Rimba (Salamba) Ir. Ganda Mora, Msi, menyebut masuknya perambah baru dan saat ini yang sudah menjadi desa akibat bebasnya perambah baru masuk melalui blok rencana kerja tahunan (RKT) lahan aksia perusahaan PT Riau Pulp and Paper (RAPP) penyebabnya karena tidak dijaga.

“Itu kewajiban RAPP menjaga wilayah konsensinya, akibat jalan RKT mereka tidak dijaga maka perambah baru dengan leluasa membawa alat berat untuk membuka kebun sawit baru,” kata Ganda Mora, Jumat (11/11/22).

“Akibat tidak dijaganya akses jalan itu kini perambah baru semakin bebas memasuki kawasan TNTN itu. Perambah ini bukan merampok kawasan hutan TNTN dua atau tiga hektare, namun mereka merambah pakai ekskapator hingga ratusan hektare,” katanya.

Jelas Gnada Mora “seharusnya korporasi atau pengusaha perambah ini tidak bisa masuk sembarangan melalui blok RKT RAPP tersebut, kecuali mungkin karena RKT itu tidak dijaga. Kawasan hutan negara itu (RKT) hanya dapat dilalui oleh karyawan pemegang izin atau tim kerja perusahaan tersebut atau instansi terkait. Bukan untuk publik,” katanya.

Jadi kewajiban PT RAPP menjaga dan memblokir akses jalan (RKT) menuju yang berada dalam kawasan TNTN “Coba bayangkan membuka lahan pakai ekskapator bisa leluasa masuk kedalam kawasan hutan (TNTN) kalau bukan persetujuan “perusahaan”.

Untuk itu ulas Ganda Mora, “saya minta kementerian LHK menegur perusahaan RAPP “agar akses itu ditutup. Kalau ditutup perambah tidak akan bisa masuk lagi dan gajah dalam kawasan TNTN tidak terganggu lagi,” katanya.

Selain itu kata Ganda Mora, LHK harus menjalin kordisasi efektif untuk menjaga kawasan dan menutup semua akses masuk kekawasan TNTN dan sekitarnya.

“Kita minta PT RAPP menutup semua akses jalan di RKT mereka, agar sisa hutan TNTN tetap terjaga sehingga populasi tanaman dan hewan endemik didalamnya tidak punah. Jangan sampai masyarakat dunia menyebut RAPP sebagai stimulan (pemicu atau ikut serta) atas rusaknya TNTN,” pungkasnya.**