KTT G20 Bali Akan Bahas Tiga Topik Besar Ini
Jakarta - Sebelumnya dalam video di akun YouTube Sekretariat Presiden, yang dilihat redaksi Selasa (8/11/22), Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan sudah ada 17 negara yang mengkonfirmasi kehadirannya di KTT G20 Bali.
Namun, Jokowi tidak merinci siapa saja pemimpin negara yang akan hadir. "Saya kira dalam posisi normal tuh biasanya 17-18, ini posisi yang tidak normal, dunia sangat sulit, semua negara sangat sulit, kalau kehadirannya sampai sejumlah itu saya kira sudah sangat bagus," ujar Jokowi.
Jadwal pelaksanaan KTT G20 Bali itu sendiri dilaksanakan, hari, Selasa-Rabu, 15-16 November 2022 di Bali, Indonesia. Tentunya sebagai pemegang Presidensi Group of 20 (G20) tahun 2022, Indonesia menjadi tuan rumah pelaksanaan rangkaian kegiatan G20 dengan puncaknya KTT G20 di Bali tersebut.
Tentunya sebagai Presidensi G20, Indonesia telah mengusung tema "Recover Together, Recover Stronger".
Tema ini diangkat mempertimbangkan kondisi dunia yang masih dalam tekanan akibat pandemi COVID-19, memerlukan suatu upaya bersama dan inklusif, dalam mencari jalan keluar atau solusi pemulihan dunia.
Untuk mencapai target tersebut, Presidensi G20 Indonesia fokus pada tiga topik prioritas yang dinilai menjadi kunci bagi pemulihan yang kuat dan berkelanjutan.
Untuk diketahui, puncak rangkaian kegiatan Presiden G20 Indonesia adalah pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali. KTT G20 adalah pertemuan Kepala Pemerintahan/Negara anggota G20 yang tergabung dalam forum kerja sama internasional yang dihadiri 20 negara anggota G20.
Info yang didapat dari situs resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik, dalam Presidensi G20 Indonesia akan dibahas tiga hal. Berikut ini 3 topik besar Presidensi G20 di Indonesia tersebut:
1. Penguatan arsitektur kesehatan global
Berkaca dari pandemi yang saat ini masih berlangsung, arsitektur kesehatan global akan diperkuat. Tidak hanya untuk menanggulangi pandemi saat ini, namun juga untuk mempersiapkan dunia agar dapat memiliki daya tanggap dan kapasitas yang lebih baik dalam menghadapi krisis kesehatan lain ke depannya.
2. Transformasi digital
Transformasi digital merupakan salah satu solusi utama dalam menggerakkan perekonomian di kala pandemi, dan telah menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi yang baru. Untuk itu, Presidensi Indonesia akan berfokus kepada peningkatan kemampuan digital (digital skills) dan literasi digital (digital literacy) guna memastikan transformasi digital yang inklusif dan dinikmati seluruh negara.
3. Transisi energi
Guna memastikan masa depan yang berkelanjutan dan hijau dan menangani perubahan iklim secara nyata, Presidensi Indonesia mendorong transisi energi menuju energi baru dan terbarukan dengan mengedepankan keamanan energi, aksesibilitas dan keterjangkauan.
Perihal Presidensi G20 membahas tentang apa ini mengantarkan pada pertanyaan, manfaat apa yang diperoleh dari Presiden G20 bagi Indonesia? Dengan serangkaian kegiatan Presidensi G20 sepanjang tahun ini, terdapat berbagai manfaat strategis bagi Indonesia, mulai dari aspek ekonomi, politik luar negeri, maupun pembangunan sosial.
Manfaat Presidensi G20 bagi Indonesia :
-
Di bidang ekonomi: mampu berdampak langsung bagi perekonomian, melalui peningkatan penerimaan devisa negara.
-
Di bidang politik: dapat mendorong kerja sama dan menginisiasi hasil konkret pada ketiga sektor prioritas, yang strategis bagi pemulihan.
-
Di bidang pembangunan ekonomi dan sosial berkelanjutan: menjadi momentum untuk menunjukkan bahwa 'Indonesia is open for business' dengan menampilkan kemajuan pembangunan Indonesia dan potensi investasi di Indonesia.
Selain itu, Presidensi G20 Indonesia berpeluang menciptakan multiplier effect bagi perekonomian daerah karena berkontribusi bagi sektor pariwisata, akomodasi (perhotelan), transportasi, dan ekonomi kreatif, serta UMKM lokal.**