Menghindari Sorotan Publik PETI di Kuansing Keruk Arena Pacu Jalur Malam Hari “Oknum Desa Terindikasi Kebagian”

Menghindari Sorotan Publik PETI di Kuansing Keruk Arena Pacu Jalur Malam Hari “Oknum Desa Terindikasi Kebagian”

Kuansing - Untuk mengelabui petugas para pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Luai Kecamatan Lubuk Jambi, Kabupaten Kuantan Singingi melakukan aksinya di malam hari.

Peristiwa itu ditemukan langsung wartawan saat mereka bekerja menambang di tengah-tengah batang kuantan, di arena pacu jalur tepian Saidina Ali.

“Mereka sudah memporak poranda kan lokasi arena pacu jalur tersebut yang mana arena pacu jalur ini merupakan gelanggang pacu jalur tradisional kebudayaan masyarakat rantau Kuantan Singingi yang diselenggarakan setiap Tahun nya, demikian keluh wartawan riaulapor Kuansing saat meliput kejadian itu.

Berdasarkan pantauannya, saat melakukan investigasi dilapangan, “kami melihat mereka sedang bekerja dan kami menemukan tujuh unit rakit PETI sedang beroperasi di malam hari hingga pagi hari,” katanya.

"Kami warga di sekitar batang kuantan desa Luai, merasa terganggu dengan aktivitas pertambangan ini, dengan suara mesin kapal, dan waktu tidur kami pun ikut terganggu," ulasnya.

“Warga melalui media ini berharap agar pihak penegak hukum melakukan penertiban terhadap aktivitas PETI tersebut, pada wartawan ini”.

Saat ditanyakan kepada yang diduga seorang pekerja pertambangan yang tidak mau menyebutkan namanya saat ditemui awak media di pinggir lokasi itu siapa yang memperbolehkan melakukan pertambangan, jawabnya iya asal jangan terlihat saja semburan lumpurnya dan nanti akan di kerok kembali oleh alat berat.

"Diizinkan pak, asal jangan nampak saja semburannya nanti bakal dikerok juga sama alat berat," dengan nada yang singkat seakan akan takut mengulas nya lebih jauh kepada awak media saat itu.

Banyak sumber menyebutkan pemainnya atau yang membeking PETI di Kuansing adalah mulai dari oknum aparat hingga oknum Desa.**