Peredaran Narkoba Semakin Menjadi di Sumut, Ustadz Sanni : Minta Komisi 3 DPR RI Bahas Dengan Kapoldasu
Medan - Komisi III DPR RI dijadwalkan melakukan kunjungan kerja spesifik ke Markas Polda Sumut, Jalan Gatot Subroto pada Sabtu (24/9/2022).
Menanggapi kunjungan Komisi III DPR RI itu, Tokoh Pemuda Sumatera Ustadz Sanni Abdul Fatah berharap kunjungan tersebut turut membahas soal permasalahan narkoba, judi baik online maupun offline, serta aksi begal yang kerap meresahkan masyarakat,
Ustadz Sanni mengatakan hendaknya yang perlu di tangani serius oleh Kapolda SUMUT bukan hanya masalah judi online saja namun masalah yang lebih penting lagi adalah narkoba di SUMUT ini, Minggu (25/9/2022)
"Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa SUMUT sekarang ini adalah peringkat pertama penyalahgunaan narkoba bahkan sekarang ini di SUMUT ini semua mafia - mafia narkoba malah semakin menjadi - jadi dengan membuat barak - barak dimana di dalamnya bebas mengkonsumsi narkoba" ungkapnya
Lanjut Ustadz Sanni mengatakan Rakyat Sumut sangat setuju agar Bapak Kapoldasu serius menangani masalah judi online tapi harus lebih serius lagi memberantas dan memerangi peredaran narkoba
"Kalo Kami sih kepengen nya agar para bandar - bandar narkoba itu secepatnya dihabisi aja dengan cara di tangkapin dan dihukum seberat - berat nya bahkan kalo memang layak di hukum mati yaa dihukum mati aja" katanya
Dalam Keterangan Persnya Ustadz Sanni menjelaskan bahwa sekarang ini dimana masyarakat banyak yg hidup dalam kesusahan dan kemiskinan namun para bandar - bandar narkoba itu malah menambah kesusahan dan kesulitan hidup masyarakat banyak dgn menghancurkan dan merusak masa depan anak bangsa
"Kami harap agar Bapak Kapoldasu segera menghabisi & sikat aja para bandar2 narkoba itu dan siapa pun yang coba - coba bermain dengan barang haram itu" paparnya
Tambah Ustdaz Sanni "Coba lah Bapak Kapoldasu untuk segera memberikan perintah kepada jajaran dibawah nya dgn tegas agar memerangi narkoba, siapa pun dia harus disikat dan dihabisi, kalo jajaran dibawah nya enggak bisa bekerja dalam memerangi narkoba maka layak diberikan sanksi tegas agar benar - benar peredaran narkoba di SUMUT ini bisa di tekan habis, malu kita sebagai warga SUMUT ini namun ternyata kita peringkat pertama penyalahgunaan dan peredaran narkoba" pungkasnya
Sebelumnya Anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut), Zainuddin Purba juga pernah menggelar aksi tunggal di depan Mapolda Sumut. Ia menyuarakan soal maraknya peredaran narkoba di Sumut, khususnya pinggiran Kota Binjai, Langkat dan Deli Serdang.
Politisi Partai Golkar itu datang dengan membawa satu mobil komando yang dilengkapi pengeras suara, Jumat (12/8/2022). Dia kemudian berorasi.
Dia mengatakan, sejak Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak menjabat, ia telah menyampaikan soal peredaran narkoba masif terjadi di beberapa daerah.
Bahkan, diakuinya sudah pernah menyurati Kapolda Sumut sebanyak lima kali. Akan tetapi, informasi itu tidak ditindak lanjuti dengan baik. Justru yang terjadi adalah drama busuk di balik penggerebekan narkoba.
"Karena, penggerebekan dilakukan tapi lokasi sudah kosong. Ketika pulang aparat, masuk lagi mereka. Kan drama busuk itu," kata Zainuddin.
Ia pun mencontohkan lokasi peredaran narkoba yang sangat masif terjadi di daerah Tanjung Pamah, Nomo Rube Julu, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang.
Lokasi itu dekat dari rumahnya. Dikatakan, ada tiga diskotek ilegal yang beroperasi dan delapan barak tempat menjual narkoba. Lokasi itu sudah berlangsung selama empat tahun.
Dia mengatakan diskotek yang dimaksud Sky Garden, Cafe Dulu Indah, dan Champion. Sepengetahuannya sampai saat ini diskotek itu tetap aktif. Karena beberapa tetangganya ada bekerja di sana.
"Itu pusat jaringan narkoba. Transaksi paling sedikit dua kilo gram sabu-sabu," bebernya.
Ia pun mengkritik kinerja Kapolrestabes Medan Kombes Valentino. Dikarenakan tiga diskotik itu sempat disegel. Namun kembali dibuka paksa oleh pengusaha dan tidak ada tindakan serius dari polisi.
Dia juga merasa kesal karena sudah lebih dari lima kali Rapat Dengar Pendapat (RDP) coba diinisiasi pihaknya terkait dengan peredaran narkoba. Tapi Polda Sumut selalu mangkir atau tidak hadir.
Oleh karena itu, aksinya kali ini dilakukan. Ia mengatakan akan menunggu sampai Rabu depan terkait respon dari Kapolda Sumut. Bila tidak akan, dia akan kembali menggelar aksi serupa.
"Apa bila tidak direspon juga, saya akan unjuk rasa di Mabes Polri. Untuk menyampaikan ke Kapolri," tutupnya. **