Medan - Sekilas Tentang BPCB Wilayah Aceh- Sumatera Utara, adalah unit pelaksana teknis (UPT) Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata, Deputi Bidang Pelestarian dan Pengembangan Budaya, yang atasan langsungnya Direktorat Purbakala dan Permuseuman tahun 2003. 

Setelah berjalan tujuh bulan, kemudian terjadi perubahan lagi dari Badan menjadi Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Deputi Bidang Sejarah dan Purbakala mulai Agustus 2003. Kemudian era Presiden Ir. Joko Widodo 2014, berganti berada di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di bawah Direktorat Jendral Kebudayaan Bidang Museum dan Kepurbakalaan Untuk Provinsi Aceh dan Sumatera Utara, dan UPT ini bertempat di Banda Aceh.

Drs. Nurmatias, Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Wilayah Aceh dan Sumatera Utara bersama Koalisi Masyarakat Sipil Sumatera Utara (KMS-SU) Peduli Lapangan Merdeka melakukan pertemuan kedei kopi Ule Kareng & Gayo Jalan Dr Mansyur 80 A Medan.

Nurmatias mengatakan, bahwa kehadirannya dalam rangka menyerap aspirasi dan mendengarkan pemikiran kawan-kawan Koalisi Masyarakat Sipil Sumatera Utara (KMS-SU) Peduli LM. 

"Kita mendengarkan dan menyerap aspirasi masyarakat terkait Revitalisasi Cagar Budaya Lapangan Merdeka Medan yang sedang berlangsung, dan akan saya sampaikan kepada Walikota Medan, Bapak Gubernur dan Dirjen Kebudayaan RI" ungkapnya

Lanjut Matias mengatakan, bahwa sebelumnya dirinya sudah ketemu dengan Kadis PKP2R Kota Medan melalui Kabid Ikhwanza S, ST., MT dan Bapak Drs. OK Zulfi, M.Si Kadis Kebudayaan Kota Medan serta Ibu Isnen Fitri, M.Eng sebagai Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Medan. Jum'at (2/9/2022)

"Sebelumnya, Kita sudah ketemu dengan OPD terkait dan TACB Kota Medan untuk menggali informasi perihal Revitalisasi Lapangan Merdeka" ujarnya.

Tampak hadir dalam pertemuan tersebut Miduk Hutabarat Koordinator Koalisi Masyarakat Sipil Sumatera Utara (KMS-SU), Ir. Burhan Batubara, Meuthia F, M.Sc.Eng dan Azhari Sinik Direktur LIPPSU.

Miduk Hutabarat mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut dirinya menyatakan sikap Koalisi,            

PERIHAL REVITALISASI TANAH LAPANG MERDEKA

BAHWA, SEDANG DIINISIASI ALIANSI MASYARAKAT SIPIL MASYARAKAT SIPIL KAWAL REVITALISASI TANAH LAPANG MERDEKA. 

MENGINGAT SETELAH DITETAPKAN TLM MENJADI CAGAR BUDAYA, HARUSNYA, WALIKOTA MEDAN BERSAMA GUBERNUR SUMATERA UTARA,USULKAN KEPADA PEMERINTAH UNTUK DITETAPKAN MENJADI SITUS PROKLAMASI.  

MENGINGAT SEJAK TAHUN 2012 SERTIFIKAT TLM ADA DUA,                              HARUSNYA TANAH LAPANG MERDEKA (TLM) LEBAR 175 METER, DAN PANJANG 275 METER, SUPAYA DIBUAT MENJADI SATU SERTIKAT. 

PEMKO MEDAN SEHATKAN TREMBESI, DAN TANAM KEMBALI TREMBESI YANG SUDAH TUMBANG ATAUPUN YANG DITUMBANGKAN, 

DAN BEBASKAN DARI BANGUNAN DI ATASNYA, TERMASUK KANTOR POLISI YANG ADA DI SISI UTARA, DAN TIDAK MELOBANGI KE BAWAH UNTUK MENAMPUNG SARANA TENANT & PARKIRNYA, RUANG PERTUJUKAN DAN LAINNYA. KARENA DI SITU BUKANLAH TEMPAT JUALAN.                                                    
PEMANFATAAN DAN PENGEMBANGAN TLM TIDAK LEPAS DARI STATUSNYA SEBAGAI RUANG TERBUKA PUBLIK, CAGAR BUDAYA & INDIKATIF SITUS PROKLAMASI.                                         
PERTIMBANGKAN MEREKONSTRUKSI KEMBALI TUGU TAMIANG (1896), JAMBUR LIGE GERITTEN (1924), DAN MONUMEN JEPANG (1943), ATAU MENGHADIRKANNYA DALAM BENTUK DIORAMA, BUKAN MELOBANGI UNTUK MEMBUATNYA SARANA TENANT YANG BUKAN PADA TEMPATNYA.
 
PERIHAL SUDAH DIRUBUHKAN TUGU DI TITIK NOL DENGAN PT POS MEDAN, SUPAYA DESAINNYA DIKEMBALIKAN SESUAI BENTUK ASLINYA.

TRADISIKAN PENGIBARAN SANG MERAH PUTIH SETIAP TANGGAL 06 OKTOBER, DI TLM.

DAN MENGINGAT TINDAKAN PEMBERSIHAN SITE TELAH BERLANGSUNG DI LAPANGAN; TINDAKAN PENEBANGAN POHON, MEROBOHKAN PENDOPO, SERTA BANGUNAN YANG ADA DI ATASNYA, MEMOHON SUPAYA INSPEKTORAT/BPK/ BPKP MENGAUDIT SELURUH ASET DIATAS TLM YANG DI HILANGKAN OLEH PEMKO MEDAN.

BAHKAN ALIANSI AKAN MINTA, SUPAYA KPK TURUN MENGAWAS PELAKSANAAN REVITALISASI YANG SEDANG BERLANGSUNG.**