Sumatera Utara Peringkat Pertama Peredaran Narkoba

Tak Percaya Kapoldasu, Ustadz Sanni Minta Kapolri Berantas Narkoba dan Judi Di Sumut

Tak Percaya Kapoldasu, Ustadz Sanni Minta Kapolri Berantas Narkoba dan Judi Di Sumut

Photo : Tokoh Pemuda Sumatera Utara Ustadz Sanny Abdul Fatah

Medan - Ustadz Sanni Abdul Fatah angkat bicara terkait peredaran dan penyelahgunaan narkoba di Sumut dengan menduduki peringkat pertama di tanah air ini, untuk kasus terbesar.

Ustadz Sanni mengatakan dirinya meminta Kapolri untuk turun ke Sumatera Utara untuk memberantas Peredaran Narkoba, Judi dalam bentuk apapun di Sumatera Utara, Sabtu (27/8/2022)

"Kita Ingin Kapolri turun ke Sumatera Utara agar bisa bersih dari Narkoba dan Judi dalam bentuk apapun" ungkapnya

Awak media mempertanyakan kepada Ustadz Sanni kenapa harus minta kepada Kapolri, padahal masih ada Kapoldasu dan Kapolres di setiap Kabupaten dan Kota

"Kami sudah tidak percaya lagi kepada Kapolda dan Kapolres yang ada, karena kami sudah sering menyampaikan agar peredaran narkoba dan judi di berantas di Sumatera Utara apalagi psredaran Narkoba di Sumatera Utara peringkat pertama" katanya

Ustadz Sanni juga menyoroti khususnya peredaran Narkoba dan Judi di Binjai dan Langkat, masih banyak barak barak narkoba dan judi yang bahkan di kunjungi oleh remaja yang masih di usia pendidikan

"Berdasarkan Informasi yang saya terima, Kota Binjai menduduki peringkat pertama sebagai lokasi peredaran dan penyalahgunaan narkoba terbanyak se Provinsi Sumatera Utara, perihal ini, dikatakan langsung oleh Kepala Kejaksaan Negeri Kota Binjai Muhammad Husein Admaja, dan korbannya ada juga anak remaja di usia pendidikan" paparnya

Lanjut Sanni apabila ini di biarkan terus menerus akan berdampak pada tingkat kriminalitas di satu daerah

"Kita sering mendengar bahwa banyak anak anak remaja melakukan aksi kriminal akibat pengaruh judi dan narkoba" ujarnya.

Berdasarkan Informasi yang di himpun, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi juga menyoroti terkait peredaran dan penyelahgunaan narkoba di Sumut dengan menduduki peringkat pertama di tanah air ini, kasus terbesar.

Menurut Gubernur Edy, hal ini sudah sangat memperihatinkan. Untuk itu, perlu penanganan bersama untuk menekan dan memberantasnya narkoba tersebut, di tengah masyarakat.

“Kalau nomor satu yang paling bagus gak apa-apa. Ini masalah narkoba pula. Habislah rakyat kita nanti. Masa depan anak bangsa kita ini ditentukan oleh generasi-generasi. Kalau generasi ini sudah narkoba semua. Wah, kacau kita nanti,” sebut mantan Pangkostrad itu.

Lebih lanjut Gurbernur Edy mengingatkan para Bupati dan Walikota di Sumut, untuk berperan aktif dalam pemberantasan narkoba bersama TNI/Polri dan BNN. Juga dibantu soal anggaran yang diperlukan aparat penegak hukum.

“Jadi, saya minta ini benar-benar dilakukan. Kita selesaikan masalah ini. Pasti bisa. Tak mungkin tak bisa. Tak bisa kalau saya sendiri. Kita harus bersama-sama bisa,” tandas mantan Ketua Umum PSSI itu.**