Sebelum Membeli, Simak Kekurangan Maupun Kelebihan Rumah Seken

Sebelum Membeli, Simak Kekurangan Maupun Kelebihan Rumah Seken

Properti - Senior Agent Account Manager Pinhome Berly Angkoso yang dilansir melalui Webinar Rekan Agen Pinhome, mengatakan “kelebihan properti seken adalah berada di area atau kawasan yang sudah ramai”.

“Biasanya pemilik pertama menjual rumah mereka karena ingin pindah ke rumah lain. Rumah secondary cenderung memiliki kawasan yang sudah ramai sehingga fasilitas umum di sekitar rumah juga lebih mudah dijangkau seperti sekolah, pasar, dan rumah sakit," ujar Berly.

Secondary property atau properti sekunder adalah properti yang telah berpindah tangan dari pemilik pertama (primer) kepada pihak lainnya. Pada umumnya, properti sekunder telah dihuni sebelumnya oleh pemilik pertama.

Karena persaingan dan harga yang lebih rendah dibandingkan primary property, properti sekunder dapat menjadi pilihan yang baik untuk para investor maupun end user. Lalu, apa saja kelebihan yang ditawarkan oleh secondary property?.

Selain itu, banyak ditemukan harga properti sekunder yang jauh di bawah harga pasaran akibat faktor kebutuhan yang mendesak atau pemilik sebelumnya membeli properti tersebut dengan harga yang sangat terjangkau.

"Tidak hanya karena keperluan mendesak, faktor lain penyebab harga murah rumah secondary adalah karena penjual awalnya membeli rumah pada saat harga tanah dan properti masih murah jika dibandingkan nilai jual saat ini kemudian penjual rumah secondary kurang mengetahui nilai jual rumah di pasaran sehingga mereka hanya menaikkan sedikit dari harga beli awal," tutur Berly.

Kelebihan lain yang ditawarkan oleh properti sekunder adalah rumah yang sudah siap huni tanpa menunggu proses pembangunan atau indent.

Selain kelebihan yang ditawarkan, Berly turut menambahkan kelemahan dari properti seken. Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah rumah sekunder membutuhkan biaya renovasi dikarenakan ada beberapa hal yang perlu dibenahi sebelum bisa langsung ditempati. Berbeda dengan rumah primer, tidak diperlukan renovasi dikarenakan usia bangunan yang masih kuat.

    Baca Juga :

Hal lain yang perlu diketahui adalah biasanya property secondary memiliki beberapa dokumen yang belum terlengkapi. Salah satu contohnya adalah sertifikat rumah dan izin mendirikan bangunan (IMB) yang berbeda dengan fisik rumahnya. Untuk itu, pihak pembeli wajib memeriksa terlebih dahulu kelengkapan dokumen rumah terkait sebelum memutuskan untuk membelinya.

Kelemahan lain dari properti sekunder adalah jika pembeli memutuskan untuk membayar melalui KPR, down payment (DP) yang dibutuhkan cukup besar nominalnya. Hal ini disebabkan karena bank hanya akan memberikan plafon pinjaman di kisaran 50-80% dari harga properti tergantung dari kondisi unit propertinya.

"Rumah secondary biasanya akan mengalami appraisal untuk pembayaran menggunakan KPR memang memberikan DP yang lebih besar biasanya 20 persen. Sehingga calon buyer harus menyiapkan sekitar 20 persen dari harga rumah secondary dan DP tersebut tidak bisa dicicil," tutur Berly.**