BMKG Tambah 20 Unit Portable Seismograph di Sulteng

BMKG Tambah 20 Unit Portable Seismograph di Sulteng

Kabar Nusantara - Sampai 40 hari ke depan BMKG memasang 20 unit sensor gempa (portable seismograph) di seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) hingga ke bagian tenggara. Juga Ke depannya BMKG akan terus menambah sensor tersebut, agar dapat mendeteksi gempa-gempa kecil.

Deputi Bidang Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Muhammad Saldy mengungkapkan Sensor tersebut dipasang di seluruh sesar-sesar yang aktif di Palu, sampai ke bagian tenggara, untuk mendapatkan informasi pergerakan sesar tersebut.

"Kami memonitor gempa tiap hari, yang di atas atau pun di bawah 5 Skala Richter (SR) untuk seluruh Indonesia," jelasnya, Senin (22/10/18).

Saldy meyakinkan bahwa BMKG bekerja 24 jam selama 7 hari, dengan pusat pemantauan gempa secara nasional, selain itu BMKG telah melakukan survei untuk peta inundasi tsunami, atau seberapa jauh air laut masuk ke darat dan seberapa tinggi gelombang tsunami tersebut.

Hasil survei tsunami dari 18 lokasi yang dilakukan BMKG, diketahui lokasi tsunami tertinggi 10,67 meter berada di Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Sulteng, kemudian, lokasi jarak genangan tsunami terbesar 468,8 meter berada di seputaran Hotel Mercure, Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Timur.

"Data-data survei itu akan digabungkan bersama data Badan Geologi Kementerian ESDM, Kementerian PUPR dan Kementerian ATR/BPN, sehingga menghasilkan data yang sangat komprehensif untuk dioptimalkan dampak tsunami natinya," punkasnya.**