Proyek  Pembangunan Jaringan Pipa Distribusi dan Reservoir SPAM Mebidangro

Mobil Terperosok, Jalan Kelambir 5 Macet, Warga Pertanyakan Ijin Lingkungan 

Mobil Terperosok, Jalan Kelambir 5 Macet, Warga Pertanyakan Ijin Lingkungan 

Photo : Mobil terperosok di Jl Kelambir 5

Medan - Pasca Pengorekan Jalan Pembangunan Jaringan Pipa Distribusi dan Reservoir SPAM Mebidangro dengan anggaran Rp 202,5 Miliar oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) berdampak pada gerak ekonomi masyarakat dan lingkungan sekitar pembangunan proyek tersebut.

Jalan Kupak kapik, macet, bahkan ban mobil sering di temukan tenggelam dan terperosok ke dalam bekas galian. Kamis (9/8/2022)

Supir yang ban mobilnya tenggelam dan terperosok sehingga mogok dan tak bisa jalan mengatakan bahwa dirinya mengemudi pelan tapi tiba tiba saja bannya masuk ke dalam tanah

"Pelan- pelannya aku bang tapi eh sudah terperosok aja banku ke dalam tanah, mungkin gak padat nimbunnya bang" ungkapnya 

Sebelumnya di beritakan Warga Kelambir 5 Kota Medan mengatakan bahwa dirinya sangat mendukung program pemprovsu, tapi sangat di sayangkan dampaknya pada kehidupan warga sangat terasa, dampak tersebut jalan kopak kapik, tanah bekas galian menumpuk sehingga menyulitkan warga apabila saat jalan di tutup, gerak perekonomian terasa mati, Selasa (5/7/2022)

"Lihatlah bang, makan abu kami, omset jualan kami turun hampir seratus persen, apalagi kalau jalan di tutup" ungkapnya

Warga juga mengatakan bahwa sebelumnya sudah ada pendataan, bahkan sebelum proyek ini berjalan katanya bakal ada kompensasi bagi warga tapi sampai saat ini warga tak ada menerima kompensasi atas dampak lingkungan proyek tersebut kepada kami.

"Kemaren waktu sosialisasi kami ada di janjikan kompensasi dampak proyek ini tapi sampai saat ini tak terbukti bang" kata warga yang tak mau di sebut namanya

Warga yang melintas mengatakan bahwa proyek ini mengakibatkan jalan macet dan kami harus mutar mutar dari gang kecil, warga berharap proyek ini di kerjakan di malam hari

"Mutar-mutar kami, dari gang kecil, kalau bisa proyek di kerjakan malam hari" ucapnya

Sebelumnya di beritakan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) menindaklanjuti rencana pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum Regional Medan, Binjai, Deli Serdang (SPAM Regional Mebidang) yang berlokasi di di Jalan Gunung, Sinabung, Kelurahan Tanah Merah, Binjai Selatan, Kota Binjai.

Pemprov Sumut membangun jaringan perpipaan distribusi utama dan reservoir offtake SPAM Regional Mebidang mulai tahun 2021 hingga tahun 2022 mendatang. Pemprov mengalokasikan dana pembangunannya sebesar Rp 202,5 miliar (dua tahun anggaran).

Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang Sumut, Muhammad Hadlun, mengatakan saat ini sedang ditenderkan paket proyek pembangunan jaringan perpipaan distribusi utama dan reservoir offtake SPAM Regional Mebidang.

"Sedang ditenderkan oleh Biro Pengadaan Barang dan Jasa Pemprov Sumut. Prosesnya di sana, kita tidak ikut campur soalnya. Sedang menunggulah ini siapa nantinya yang menggarap proyek itu," ujar Hadlun kepada wartawan di Medan, Sabtu (04/09/2021).

Adapun proyek jaringan perpipaan distribusi utama dan reservoir offtake SPAM Regional Mebidang itu berlokasi di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang dan ditargetkan rampung pada tahun 2022. "Di Medan dan di Deli Serdang yang kita bangun adalah pipa distribusi utamanya dan reservoir offtake-nya," sebut Hadlun.

Sedangkan pekerjaan utamanya, di antaranya pembangunan intake dan jaringan air baku dan lainnya, telah dikerjakan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR. Pekerjaan ini telah selesai pada 2019.

Kemudian pada tahun 2021, dimulai pembangunan Instalasi Pengelolaan Air (IPA) berkapasitas 1.100 liter per detik (l/d) an pembangunan Jaringan Distribusi Utama (JDU) oleh Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR bernilai hampir Rp 700 miliar. Pekerjaan ini ditargetkan rampung pada tahun 2022.

Untuk diketahui, SPAM Regional Mebidang yang memanfaatkan air Sungai Bingei di Binjai Selatan itu, memiliki kapasitas 1.100 l/d, yang akan didistribusikan untuk masyarakat Medan, Binjai dan Deli Serdang.

Namun tidak hanya itu, masih bisa lagi didapatkan 1.100 l/d produksi air dari sungai itu. Dan nantinya pengelolaan SPAM Regional Mebidang akan diserahkan ke PDAM Tirtanadi Sumut.

Sebelumnya, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, mengatakan pembangunan SPAM Regional Mebidang akan membantu memenuhi kebutuhan air di kawasan Medan, Binjai, dan Deli Serdang.

Saat ini PDAM Tirtanadi Sumut baru bisa memenuhi kebutuhan air sebesar 7.200 l/d atau butuh 3.800 l/d lagi untuk memenuhi target kebutuhan air minum 11.000 l/d.

"Untuk itu perlu percepatan-percepatan. Rakyat butuh air, segera percepat itu untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat, segera kejar 11.000 liter/detik," kata Gubernur Edy di Medan, Kamis (29/07/2021).