"Menjajal" Manisnya Budidaya Madu Kelulut, Pemdes Pasir Ringgit Buat Penangkaran

"Menjajal" Manisnya Budidaya Madu Kelulut, Pemdes Pasir Ringgit Buat Penangkaran

Rapat Penangkaran Madu Kelulut Bersama Poktan Pasir Ringgit, Lirik, Inhu.

INHU - Melihat potensi manisnya peternakan Madu Kelulut ditengah Pandemi, Pemerintah Desa (Pemdes) Pasir Ringgit Kecamatan Lirik Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) menjajal potensi beternak Madu Kelulut.

Sebab beternak Madu Kelulut, selain menjanjikan Bisnis untuk menopang pendapatan rumah tangga, produksi Madu Kelulut bisa dimanfaatkan sebagai minuman kesehatan Warga.

Kepala Desa (Kades) Pasir Ringgit, Ali Borkat Pulungan mengatakan kelompok tani (Poktan) ternak madu Kelulut di Desanya beranggotakan 40 orang warga dari 5 Dusun dibentuk sejak beberapa bulan kemarin. 

"Sudah pernah Panen, tapi hasil Penennya masih dikonsumsi anggota Poktan," jawab Kades, disela rapat anggota Poktan, Sabtu (6/8) akhir pekan kemarin di Balai Desa.

Katanya, sebanyak 60 Penangkaran Madu Kelulut yang dikelola Poktan dan bekerjasama dengan CV Pandu Hasanah, tidak saja hanya dinikmati anggota tapi akan di distribusikan kepada warga lainnya. 

Sebab permodalan ternak Madu Kelulut yang dikelola Poktan sebabnya 60 Penangkaran bersumber dari dana desa. Formulasi pembagian labanya, 60:40, 60 persen untuk pemodal dan 40 persen untuk pengelola," beber Pulungan.

Irianto, selaku Direktur CV Pandu Hasanah membenarkan kerjasama penangkaran Madu Kelulut di Desa Pasir Ringgit bekerjasama dengan Poktan sudah operasional sejak dua bulan silam dengan formulasi bagi hasil 60:40 persen.

Sayangnya, kata Irianto, orientasi Pasar Madu Kelulut masih dalam lokal. 

Pemasaran Madu Kelulut bisa menembus pasar global (manca negara-red) jika penangkaran dilengkapi perizinan dan mengantongi sertifikasi BPOM. "Saat ini perizinan nya masih in progres," sambung Irianto.

Kata Irianto, mudahnya Penangkaran Madu Kelulut di Desa Pasir Ringgit karena mudanya sumber makanan Madu, Naster, dari tanaman kayu Akasia. Produksinya bisa mencapai 2-3 Kg perbulan, per satu penangkaran, tergantung cuaca," bebernya. (krc)