Warga Miskin Kota Medan Ngadu Ke Rajudin Sagala Pimpinan DPRD Medan Anaknya Di Bawah Umur Di Perkosa Dan Mau Di Murtadkan
Medan - Nezza Warga Miskin Kota Medan mendatangi DPRD Kota Medan untuk menemui Rajudin Sagala Wakil Ketua DPRD Kota Medan untuk menceritakan nasib yang di alaminya.
Nezza mengatakan bahwa dirinya menemui DPRD Kota Medan ingin menceritakan kisah pahit hidupnya yaitu anaknya yang masih umur 14 Tahun dibperkosa dan mau di murtadkan.
"Anakku di perkosa dan keluarga tersangka mau bertanggung jawab asal mau di nikahkan di gereja, dan aku mau menceritakan kisah hidupku ini ke Ustadz Rajuddin Sagala Wakil Ketua DPRD Kota Medan" ungkapnya.
Lanjut Nezza mengatakan bahwa pelakunya sudah di tangkap oleh Polrestabes Medan beberapa waktu lalu dan kini dirinya mau masukkan sekolah anaknya ke SMA Negeri untuk meringankan beban hidupnya tapi tak lolos masuk ke sekolah negeri yang di tuju.
"Tersangka sudah di tangkap, semoga mendapat hukuman yang setimpal dan aku fokus ke pendidikan anakku, tapi sayangnya tak lolos ke SMA Negeri bang" ungkapnya sedih
Rajudin Sagala Wakil Ketua DPRD Kota Medan mengatakan semoga tersangka mendapat hukuman yang berat
"Semoga mendapat hukuman yang berat" ungkap Rajuddin singkat, Senin (11/7/2022)
Sebelumnya, Nezza bersama anaknya N dan Kuasa Hukum mendatangi Polrestabes Medan melaporkan kekerasan terhadap anaknya yang masih berusia 14 Tahun ke SPKT
Nezza mengatakan ini adalah laporan kekerasan terhadap anak yang di lakukan keluarga tersangka pidana pemerkosaan yang sudah di laporkan ke Polrestabes Medan sebelumnya. Rabu (29/6/2022)
"Tadi anakku di tepuk keras keluarga tersangka di bagian bawah pundak, di rumah kawannya keluarga tersangka di Jl seto gg sentosa sekitar jam 14.00 Wib, Rabu 29 juni 2022 yang menyebabkan memar, makanya aku laporkan kejadian ini ke SPKT Polrestabes Medan bang" ungkapnya
Lanjut Nezza dirinya mengatakan awalnya mereka mengajak berdamai karena sebelumnya saya mendapat informasi bahwa keluarga tersangka di panggil pihak kelurahan dan kepling, akhirnya kami bertemu di rumah kawan keluarga tersangka, bahkan terucap dari mulut keluarga mereka bersedia berdamai tapi dengan syarat anaknya mau di baptis dan melaksanakan pernikahan di gereja oleh Pastor dan setelah menikah tidak bolwh sekamar
"Mereka mau berdamai tapi dengan syarat mau di baptis dan di suruh nikah di gereja, ku bilang aku musyawarah keluarga" katanya
Nezza juga menjelaskan bahwa dirinya sempat dimarahi oleh keluarga tersangka karena persoalan ini di ketahui pihak kelurahan dan kepling hingga merasa mereka di permalukan
"Keluarga tersangka marah karena merasa di permalukan dan terjadilah kekerasan terhadap anakku bang" paparnya sambil menunjukkan video dan rekaman percakapan antara mereka.
Sebelumnya di beritakan terkait bocah 14 tahun yang digagahi paksa oleh temannya, Kementrian Sosial Dr Ir Tri Risma Harini M T telah mengutus orang untuk mendatangi korban perkosaan di Kecamatan Medan Area pasalnya akibat dari perbuatan terlapor korban menjadi trauma dan hampir tak mengikuti ujian sekolah nya.**